Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com
Powered by Blogger.

BERBUKA DENGAN YANG MANIS

Tentunya kita tidak asing dengan ungkapan yang dipopulerkan oleh produsen Teh Botol Sosro ini. Sehingga kalau ada yang menganggap ungkapan tersebut adalah hadits dari Rasulullah, maka ketahuilah, hadits ini diriwayatkan oleh Teh Botol Sosro... hehehe.. Konon ungkapan ini berasal dari hadits nabi yang menyuruh kita berbuka dengan korma. Karena kurma manis, maka digeneralisir bahwa disunnahkan berbuka dengan yang manis. Dan karena dianjurkan berbuka dengan yang manis, maka setiap bulan puasa terjadilah kerepotan yang luar biasa dari ibu-ibu dan istri-istri kita untuk menyiapkan hidangan "manis" untuk berbuka. Ada yang namanya kolak, ada pula yang bernama biji salak dsb. Cita rasa kurma yang mungkin tidak terlalu familiar dengan bangsa pemakan nasi ini kemudian "diakalin" oleh para wanita kreatif di negeri ini.

Namun yang menjadi masalah menurut saya adalah bulan ramadhan yang seyogyanya menjadikan kita umat yang bertaqwa justru dengan perilaku ini menjadikan kita menjadi umat pemakan segala di luar batas. Bulan yang seharusnya menjadi ajang penghematan justru menjadi justifikasi perilaku konsumerisme. Di bulan lain misalnya kita makan 3 kali sehari, katakan sekali makan butuh 20rb, satu hari harus sedia uang 60rb, atau satu bulan 1,8jt. Di bulan ramadhan kita makan cuma 2 kali sehari, artinya 20rb X 2 X 30 = 1,2jt. Ada penghematan 600rb. Namun fakta tidak demikian. Uang hasil penghematan yang seharusnya bisa untuk sedekah, malah bukan lagi habis, namun kurang untuk biaya berbuka puasa dan untuk menumpuk makanan saat sahur. Seakan-akan itu adalah sahur terakhir kita dalam hidup ini.

Tidak ada yang salah dengan bulan Ramadhan namun sikap yang berlebihan dan tidak didukung dengan ilmu yang benar yang menyebabkan kita tidak proporsional dalam memahami agama dan memperturutkan hawa nafsu, sesuatu yang justru sangat bertentangan dengan semangat puasa Ramadhan. Bagaimana sebenarnya tuntunan Islam dalam berbuka puasa? Mari kita lihat teks asli hadits tersebut:

Dari Sulaiman bin Amir meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "idzaa kaana ahadukum shaaiman falyufthir 'alat tamri. Fa in lam yajidit tamra fa'alal maa'I fa innal maa'I thahuurun." (Jika seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada, berbukalah dengan air, karena air itu menyucikan) Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Trimidzi, menurut Tirmidzi hadits ini hasan shahih.

Menarik dari hadit di atas adalah, Nabi SAW menyuruh kita berbuka dengan salah satu dari 2 jenis makanan saja yaitu kurma, jik tidak ada kurma kita hanya dianjurkan berbuka dengan air putih. Semangat dari hadits ini adalah kesederhanaan dalam berbuka dan menyegerakan diri untuk beribadah, dalam hal ini shalat maghrib berjama'ah.

Hal yang banyak ditinggalkan oleh kaum muslimin justru adalah adab berdoa saat berbuka, sesuatu yang sebenarnya amat diperhatikan oleh Rasululllah SAW. Saat berbuka cukup dengan membaca basmalah, makan kurma 1-3 butir dan atau meminum air putih. Setelah itu kita membaca "dzahabazh zhama'u wabtalatil 'uruuqi wa tsabbatil ajr insya Allah" kemudian dilanjutkan dengan berdoa dan sangat dianjurkan berdasarkan riwayat yang shahih dari Rasulullah SAW. Di moment doa saat berbuka inilah saudara2 kita di Palestina pernah menyampaikan harapannya agar mendapat doa dari kita muslimin Indonesia. Ada 2 asbab maqbul, yang pertama yaitu doa dari saudara kepada saudaranya seiman yang menurut Rasulullah SAW tidak ada hijab antara seorang hamba dan TuhanNya dan kedua adalah waktu spesial yang akan diijabah yaitu saat berbuka puasa dan lebih khususnya lagi di bulan Ramadhan. Mari kita sertakan saudara2 kita di Palestina dalam doa2 kita.

Biasanya kaum muslimin mencukupkan dengan doa sebelum berbuka puasa  yang itupun berasal dari hadits dha'if, "Allahumma laka shumtu.." Saya tidak ingin memperpanjang urusan hadits dha'if yg jelas kita berdoa bisa dengan lafazh dan bahasa apa saja asalkan tidak ada kemungkaran di dalamnya. Karena hanya kita yang tahu hajat kita dan Allah SWT pasti mengerti bahasa yang dipakai makhluknya untuk meminta padaNya. Namun memang jika ingin mendapat keutamaan mengikuti sunnah Rasulullah SAW sangat dianjurkan memakai doa yang diriwayatkan dari hadits2 yang shahih yang jumlahnya amat sangat banyak.

Menariknya Rasulullah SAW mewasiatkan kita untuk berbuka hanya dengan 2 macam makanan ini. Yang salah satunya menyebabkan plesetan berbuka dengan yang manis. Apa benar Rasulullah menyuruh kita berbuka dengan yang manis? Sama sekali tidak ada pembenarannya! Karena Rasulullah SAW memberi alternatif berbuka yang kedua justru dengan air putih yang tidak ada rasanya sama sekali. Kalaulah benar Rasulullah menyuruh kita berbuka dengan yang manis, bukan hanya korma yang manis, masih ada madu dan makanan lain.

Lebih buruknya lagi berbuka puasa yang banyak dilakukan adalah dengan mengabaikan shalat maghrib berjama'ah di masjid. Hal ini semata karena alasan makanan telah terhidang.. Ketahuilah Rasulullah menyuruh kita berbuka dengan kurma atau air putih saja supaya kita bisa bergegas ke masjid, bukan asyik melampiaskan nafsu makan.

Di akhir tulisan ini izinkan saya menyampaikan keheranan saya terkait judul di atas, "Kenapa harus menganalogikan dan mengkategorikan kurma dengan makanan yang manis bukan dengan buah-buahan." Kalau saja kurma dikategorikan buah-buahan tentu "hadits"nya menjadi "Berbuka dengan buah-buahan". Dan karena kita juga dianjurkan berbuka dengan air putih, kenapa tidak ada yang memasyarakatkan "berbuka dengan yang cair". Saudaraku.. Ketahuilah.. Sesungguhnya Pembuat Syariat itu menghendaki kemudahan bagi para hambaNya bukan kesusahan dan tidak pula berlebih-lebihan dalam beramal.


Tentu ada yang bertanya kenapa saya mengangkat judul ini di akhir Ramadhan bukan di awal. Saya cuma untuk sekadar bertanya pada para pembaca, "Berapa total pengeluaran kita selama Ramadhan ini dibanding hari-hari biasa?" dan "Berapa shalat maghrib yang lalai kita lakukan di masjid dan di awal waktu?"

Semoga Allah menerima amal-amal kita semua di penghujung Ramadhan ini. Wallahu a'lam.
Terima kasih telah membaca artikel tentang BERBUKA DENGAN YANG MANIS di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com