Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com
Powered by Blogger.

MALU DATANG TERLAMBAT

 MALU DATANG TERLAMBAT

Dalam dunia kerja salah satu masalah yang sering dihadapi adalah kedisiplinan karyawan/pegawai. Perusahaan baik negeri maupun swasta telah menetapkan aturan jam kerja agar produktivitas perusahaan terjaga, yang pada ujungnya akan menghasilkan keuntungan untuk perusahaan. Namun, tak sedikit pegawai dalam hal ini PNS maupun pegawai swasta yang sering lalai dalam menjalankan kewajibannya terutama soal kedisplinan jam kerja. Baik terlambat masuk kantor, bolos di jam kantor, atau keluyuran saat jam dinas masih berlangsung. 

Beribu alasan bisa dibuat. Mulai dari macet, anak sakit, istri sakit, diri sendiri sakit, mertuaku sakit, mertuanya mertua sakit, kucing di rumah sakit, kendaraan mogok, kesiangan dsb. Sehingga HR sampai punya daftar buku "Seribu Alasan, Karyawan Terlambat Masuk". 

Para pakar menajemen dan HR sudah terlalu banyak menyampaikan solusi dari masalah tersebut. Dari teori manajamen waktu hingga penerapan punishment & reward untuk meningkatkan budaya disiplin kerja. Namun dalam Islam ada satu solusi, yang jika diterapkan menurut penulis mampu mengatasi masalah tersebut. Yaitu budaya MALU. Inilah masalah mental sesungguhnya. Revolusi mental, yaitu mengubah kebiasaan buruk melalui kesadaran diri.

Dalam dunia kerja mari terapkan budaya MALU ini. Ada beberapa MALU yang harus kita terapkan.

1. MALU kepada Allah SWT
Semua hal yang kita lakukan jika dilakukan dalam rangka mencari ridha Alloh maka akan bernilai ibadah. Bekerja salah satunya. Bekerja dalam Islam juga bernilai ibadah. Bahkan kewajiban bekerja bagi suami untuk memberikan nafkah terbaik untuk keluarga pahalanya senilai pahala jihad. Luar biasa bukan? Nah, kalau kita punya budaya MALU sama Alloh. Maka kita akan Malu datang terlambat. MALU membolos. MALU keluyuran saat jam dinas. Mengapa? Karena perilaku tersebut sama saja "mencuri" waktu. Kita tidak bekerja sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Maka konsekuensinya adalah status gaji kita. Bisa jadi nilai keberkahannya akan berkurang. Selain itu jika MALU kepada Alloh ini tertanam maka tidak akan ada yang namanya korupsi, fraud, manipulasi dsb 

2. MALU kepada Perusahaan
Kita rela menukarkan keahlian dan waktu kepada tempat kita bekerja, kemudian perusahaan/instansi tempat kita bekerja membayar waktu dan keahlian kita dengan gaji. Bahkan tak jarang ditambahkan dengan tunjangan, insentif, THR dan Bonus. Budaya MALU ini efektif akan mengatasi kedisiplinan jika karyawan/pegawai memahami bahwa materi yang ia dapatkan adalah dari tempat dia bekerja. Perusahaan mau mengeluarkan uang karena waktu, tenaga dan keahlian yang kita punya mereka ambil.

3. MALU kepada atasan
Hal ini kadang lebih ampuh daripada MALU terhadap Alloh. Seseorang bersikap MALU kepada atasan. MALU tidak disiplin. MALU bekerja asal asalan. Ini ada alasannya. Karena agar dinilai bagus oleh atasannya. Agar mendapatkan pujian atau bonus dsb. Tidak masalah hal ini, namun sebaiknya rasa MALU ini dilakukan dalam rangka menjaga integritas kita. Kalau integritas kita terjaga, pada akhirnya masalah penilaian, bonus, materi dan sebagainya akan mengikuti secara otomatis.

4. MALU kepada bawahan.
Nah, kalau kita sebagai atasan maka MALU lah sama bawahan kita. Kita adalah atasan yang seharusnya jadi contoh dalam setiap aktivitas di tempat bekerja.

5. MALU kepada rekan rekan sekantor.
Nama baik seseorang itu mahal harganya. Maka jagalah nama baik kita. Kalau kita terkenal dengan karyawan malas, karyawan trouble maker, karyawan yang cuma makan gaji buta, maka selesai sudah riwayat karir Kita. Secara tidak sadar kita akan jadi musuh dalam selimut. Kita yang seharusnya menjadi penggerak roda bisnis agar menghasilkan keuntungan untuk perusahaan/instansi malah jadi benalu perusahaan. Maka MALU lah kepada rekan sekantor kita. Agar Integritas dan nama baik kita terjaga.

Semoga menjadi pengingat untuk kita semua. Bahwa dalam Islam, kita akan mendapatkan sesuatu atas apa yang kita lakukan. Jadi, jangan menyalahkan perusahaan jika karier kita mentok tidak ada peningkatan atau gaji tidak pernah naik, merasa penghasilan selalu kurang dan sebagainya. Bisa jadi ini adalah sebab dari perilaku kita di tempat kerja yang tidak kita sadari. Andaipun kita telah berusaha sekuat mungkin melakukan yang terbaik untuk perusahaan/tempat kita bekerja, namun boss kita atau perusahaan tidak memberikan apresiasi, yakinlah bahwa Alloh akan membalas setiap kebaikan walau kebaikan itu sebesar biji dzarrah. Bisa jadi pintu keberkahan akan datang dari tempat yang tidak kita duga. Wallohu a'lam. Semoga ada manfaatnya.



























Guru yang anda cari berbanding lurus dengan tujuan anda mempelajari beladiri. Seperti apa ciri-ciri guru beladiri yang tepat untuk anda? Temukan jawabannya pada artikel berikut:


Dapatkan informasi seputar beladiri di sini
Terima kasih telah membaca artikel tentang MALU DATANG TERLAMBAT di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com