Dalam dunia bela diri tentu kita tidak asing dengan jurus 5 hewan. Khususnya untuk kungfu ada pakem hewan apa saja yang termasuk di dalamnya. Dalam versi yang sangat terkenal 5 hewan itu adalah: Naga, Harimau,Ular, Macan Tutul dan Bangau. Dalam versi yang lain Macan Tutul ditukar dengan Monyet atau Rusa atau Naga ditukar dengan belalang sembah dan masih banyak kombinasi yang lain. Mungkin bagi yang pernah nonton film Kungfu Panda akan lebih mengerti maksud saya.
Pengertian yang minim tentang jurus 5 hewan ini akan membawa kita pada
kesimpulan yang amat literal bahwa jurus 5 hewan adalah jurus yang meniru
gerakan2 dan bahkan organ tubuh dari hewan tertentu. Misalnya untuk jurus
harimau haruslah dominan penggunaan cakar. Bahkan saking literalnya beberapa
perguruan silat Indonesia mempraktekkan jurus harimau dalam
posisi merangkak dan merayap seperti seekor harimau berjalan dengan 4
kakinya.
Tidak terlalu salah jika ada yang berpendapat demikian, dan untuk alasan
totalitas, hal tersebut dapat dipahami. Karena background saya lebih lama di kungfu dari pada di silat, izinkan saya untuk melihat hal ini dari sudut pandang praktisi kungfu. Perguruan Shaolin
memaknai jurus harimau dengan dominasi penggunaan
cakar dalam jurus-jurusnya. Namun ternyata jurus-jurus harimau tidak hanya menggunakan cakar ada juga penggunaan kepalan dan tendangan
dalam jurus harimau Shaolin? Apa logikanya? Apakah seekor harimau
menyerang tanpa taring dan cakar? Atau pernah anda melihat seekor harimau menendang
dengan tendangan sabit, tendangan dobrak? Saya kira di habitat aslinya seekor harimau tidak pernah melakukan hal itu, apalagi melatih kuda-kuda supaya kuat.
Dan yang paling penting, apakah dengan hanya membentuk jari2 kita seperti
harimau, kita secara serta merta memiliki memiliki jari dan kuku sekuat dan setajam yang dimiliki
oleh harimau? Memang manusia diberi akal oleh Allah SWT untuk menyusun sejumlah cara agar memiliki jari yang memiliki kekuatan di atas rata-rata. Di kungfu ada latihan qigong eksternal yang bernama ilmu Cakar Harimau, mungkin di tulisan sebelumnya saya sudah tuliskan beberapa hal terkait latihannya. Hasilnya memang cukup fantastis dan sangat efektif dalam pertempuran jarak dekat yang mengandalkan kuncian, cengkraman dan totokan. Namun tetap saja bertindak seolah2 harimau tidaklah menjadikan kita memiliki
kemampuan dan kekuatan seekor harimau. Jadi sebenarnya apa yang dikehendaki oleh jurus 5 hewan ini? Pasti ada maksud yang mendalam dari para
pencipta sistem bela diri utk memasukkan 5 hewan dalam kurikulumnya.
Sebelum jauh, saya meminta anda untuk membuka youtube dan menyaksikan
jurus harimau dari perguruan Wudang. Apa yang anda pikirkan dan rasakan pasti sama dengan
saya, yaitu jurus harimau Wudang minim sekali menggunakan cakar yang mirip
harimau. Mungkin hanya 10 persen dari jurus harimau Wudang yang memakai cakar.
Lainnya adalah kepalan, tangkisan dan tendangan. Mungkin kita akan
bertanya2 dimana harimaunya?
Bagi penganut kungfu eksternal seperti Shaolin pasti menganggap adalah suatu
hal yang biasa jika jurus harimau pakai cakar. Okelah, saya sebut ini
kungfu literal. Anda mau berjurus dengan bangau? Maka bentuklah tangan anda
seperti paruh bangau, ingin memakai jurus ular maka tangan harus
seperti kepala ular. Ada yang salah? Tidak ada. Karena memang seperti itu yang
diajarkan dan lebih penting lagi terbukti efektif selama ratusan tahun dalam berbagai pertarungan.
Hal yang menarik adalah ternyata para master dan guru besar tidak memiliki
pemahaman sesempit itu. Bahwa memang jurus naga memakai cakar adalah
benar. Bahwa naga adalah hewan yang terkuat dan paling lengkap senjatanya
dari 5 hewan yang lain juga benar. Namun bisakah kita benar2 seperti naga yang
notabene adalah makhluk mitos yang sampai dengan saat ini tidak pernah bisa dibuktikan pernah hidup di dunia ini?
Para pencipta sistem bela diri dan juga para guru besar dengan silsilah keilmuan yang terjaga ternyata fokus dalam hal-hal yang disimbolkan oleh 5 hewan bukan hanya terpaku pada keunikan bentuk jurus. Oleh sebab itu ada ungkapan yang terkenal dalam dunia kungfu tradisional: bentuk atau gerakan jurus adalah hal terakhir yang dipelajari, yang pertama ada nama dan filosofi jurus. Hal ini karena nama dan filosofi jurus adalah rangkuman dari segala pengertian dan makna yang terkandung dalam sebuah jurus. Dengan pengertian ini pula maka seorang praktisi dapat mengembangkan jurus tidak terpaku dan berkutat pada ajaran guru, mengerti mana yang pokok mana yang kembangan. Berikut penjelasan simbol-simbol yang dimaksud:
1. Naga
Menggambarkan spirit seorang petarung yang berani, pantang menyerah dan ulet. Mengapa seekor naga memiliki keuletan yang luar biasa dan dalam banyak mitologi dikatakan sebagai makhluk yang paling sulit ditaklukkan atau dibunuh? Hal ini karena naga memiliki banyak sekali senjata mematikan yang mana senjata tersebut adalah anggota tubuhnya sendiri. Naga memiliki ekor yang memiliki tenaga sabetan yang luar biasa kuat, memiliki cakar diseluruh kuku, memiliki taring yang tajam, sinar mata yang melumpuhkan juga semburan api dari mulutnya, bahkan sebagian naga juga digambarkan memiliki sayap untuk terbang. Jangankan terkena sabetan ekornya, terkena hembusan nafasnya saja yang mengandung api sudah dapat membuat lawan hangus!
Memahami apa yang disimbolkan oleh seekor naga, berarti seorang petarung harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan seluruh anggota tubuhnya sebagai senjata yang mampu melumpuhkan lawannya. Spirit yang dimiliki oleh seekor naga terbentuk karena percaya diri akan kemampuan yang dimiliki. Seorang petarung boleh jadi belum memiliki jam terbang yang tinggi dalam bertarung, tapi yang jelas ia tidak boleh kehilangan kepercayaan diri akan kemampuannya. Apalagi yang namanya jam terbang dapat ditambah dan ilmu yang kurang dapat dipelajari. Dalam pengalaman saya berguru, belum pernah saya menemui seorang guru pun yang tidak berani berkelahi bebas ala jalanan. Semuanya berani dan siap dicoba oleh siapapun, kapanpun dan menariknya tidak ada yang takut kalah! Prinsipnya, "Klo ane kalah, ane belajar sama ente.." Menang kalah soal biasa, yang penting tidak kalah sebelum bertanding.
Bang Nani salah seorang sesepuh Gerak Saka dan juga konon kabarnya Bang Pi'i pendiri Gerak Saka, mereka memiliki kebiasaan yang tidak lazim untuk petarung, yaitu sering mencium pipi lawan-lawannya, saya sendiri mengalaminya saat bertandang ke rumah Bang Nani. Hal yang bisa saya tangkap tentu saja yang pertama orang ini jail, masa' bertarung pake cium pipi lawan. Hal kedua yang bisa kita tangkap secara langsung adalah percaya diri terhadap kemampuannya, tidak khawatir musuh dapat mencelakai dirinya walaupun yang bersangkutan melakukan kegiatan yang beresiko tinggi. Hal ketiga tentu saja sebuah sindiran sekaligus pelajaran besar, "Bibir ane aja bisa nyampe ke pipi ente, apalagi tangan ane." Seorang petarung harus siap dengan segala kondisi dan yang terpenting tidak boleh ceroboh. Harapkan yang hal yang tidak pernah diharapkan. Selalu siap dengan hal yang tidak pernah disiapkan sebelumnya. Keempat, hal ini menunjukkan bahwa mereka sejatinya adalah orang yang tidak menggunakan kekerasan sebagai jalan utama dalam bela diri. Masih banyak cara untuk menunjukkan keunggulan kita pada lawan selain menyakiti mereka. Tidak perlu tangan terkepal yang sampai ke hidung, pelipis, atau dagu.. Cukup bibir ini menjadi bukti bahwa kita tidak pernah bermusuhan. Subhanallah, beginilah akhlak para sesepuh dalam menjaga silaturahmi dan hal seperti inilah yang harus kita contoh.
Berhubung sudah ngantuk kita lanjutkan di tulisan berikut....
Sebagian orang mempelajari beladiri untuk bisa melindungi
diri dari kejahatan, ada pula karena alasan kesehatan, ada pula yang Cuma
sekadar ingin cari teman dan relasi. Apa sebenarnya tujuan belajar dan berlatih
beladiri? Dapatkan jawabannya di tulisan berikut:
Dapatkan informasi seputar beladiri di sini
Terima kasih telah membaca artikel tentang JURUS 5 HEWAN (1) di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 comments :
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
BalasSaya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...