ILMU CAKAR HARIMAU 1 - KARAKTER TENAGA

Menurut statistik di dashbor blogger entah kenapa banyak keyword ke blog ini tentang jurus, kekuatan atau hal-hal lain yang terkait harimau. Ada keyword cara mendapatkan kekuatan harimau, ilmu cakar harimau, jurus harimau menanti, bahkan ada juga yang memakai keyword 7 manusia harimau.. Hehehe..

Mungkin karena di negara kita masih banyak harimau dan banyak sekali cerita-cerita mistis terkait harimau, jadi topik harimau lumayan moncer. Apalagi kalau iseng ketik keyword cakar, kulit, gigi harimau, pasti nyangkut di situs-situs penjual jimat. Kalau di luar negeri ada cerita Werewolf, maka di Indonesia ada cerita manusia harimau yang membentang dari tanah sumatera hingga jawa. Kalau di eropa dongeng tentang Vampire, maka di Indonesia khususnya di tanah minang ada cerita Palasik, dan karena saya orang minang, sejak kecil sudah dengar cerita-cerita alam ghaib terkait manusia harimau, palasik, orang bunian dll. Dari berbagai keingintahuan para netters tentang harimau dan seluk beluknya, yang dapat saya tanggapi hanya yang terkait dengan sistem beladiri, di luar itu adalah mitos dan kalaupun ada manusia berubah jadi harimau, maka menurut kepercayaan yang saya anut, itu adalah sihir yang dilakukan kaum jin untuk menyesatkan manusia. Untuk lebih jelasnya tentang ilmu siluman harimau yang tidak bermanfaat untuk pembelaan diri itu dapat klik di sini

Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang ilmu cakar harimau, ada baiknya para pembaca melengkapi perbendaharaan pemahaman dan pengetahuannya dengan membaca artikel berikut http://www.kungfu-inside.com/2016/03/ilmu-harimau.html .

Saya ingin berbagi tentang ilmu cakar harimau. Ilmu ini dalam khazanah kungfu masuk dalam pengkondisian eksternal, atau biasa disebut wai gong. Hampir seluruh ilmu pengkondisian eksternal dapat dipastikan menggunakan alat bantu, dan sejalan dengan perkembangan zaman dan ilmu, amat dimungkinkan kreasi-kreasi pribadi untuk latihan dengan menggunakan alat. Dan itu pula sebabnya mengapa banyak varian dalam melatih ilmu ini.

Ilmu cakar harimau telah menjadi pencarian banyak orang karena akan membuat jurus harimau yang dimiliki praktisi beladiri makin efisien. Sedikit bergerak hasilnya maksimal, dan memang salah satu ciri master adalah bergerak lebih sedikit tapi bisa bikin lawan kapok. Realita pertarungan, jika 2 orang master berhadapan dan secara teknis kemampuan mereka seimbang maka tenaga yang akan menentukan kemenangan.

Kabar gembiranya, ternyata bukan hanya praktisi jurus harimau saja yang akan memperoleh keuntungan dari ilmu ini. Pihak lain yang paling diuntungkan adalah para praktisi jurus hewan selain jurus harimau. Apakah itu jurus Naga, Ular, Macan Tutul, Bangau, Elang, Belalang Sembah, Kera semua memakai jari sebagai alat serang yang utama. Begitu juga praktisi Qin na (ilmu kuncian), Dian Xue (ilmu totok) dan grappling yang mengandalkan pertarungan jarak dekat, pasti sangat terbantu dengan ilmu ini. Untuk sebagian master ilmu cakar harimau adalah ilmu yang melambangkan kebaikan hati seseorang. Tidak seperti ilmu tapak/kepalan besi yang bersifat menghancurkan, praktisi jurus dan cakar harimau yang mahir dapat menghentikan aktivitas penyerangnya dengan mencengkeram titik lemah lawan dan membuatnya tidak berdaya dengan cepat. Tidak harus baku pukul dan membuat lawan cedera berat.

Ilmu ini secara garis besar ada 3 komponen, yaitu pernafasan, pengkondisian melalui alat dan yang tidak kalah penting adalah penggunaan obat luar dan dalam.

Karakter Tenaga

Sebelum membahas tentang 3 komponen di atas, saya akan membahas suatu hal yang mendasar, yaitu karakter tenaga. Pemahaman ini saya dapatkan dari pengamatan mengapa banyak guru beladiri yang melarang murid-muridnya untuk mendua dalam belajar ilmu beladiri. Bukan semata-mata untuk fokus, tetapi karena tiap beladiri memiliki karakter tenaga yang berbeda. Karakter ini akan semakin terbentuk dengan berlalunya waktu dan akumulasi latihan. Jika seorang murid cepat berpindah ke ilmu lain, maka yang terjadi adalah pembentukan karakter tenaga  dan skill belum maksimal. Untuk memudahkan pemahaman, saya akan memakai contoh di luar beladiri.

Kenapa atlet memiliki kekuatan di atas orang awam? Karena mereka melatih anggota tubuh tertentu secara rutin untuk maksud tertentu. Itu pula sebabnya maka atlet dari cabang olah raga yang berbeda tidak dapat dipertandingkan. Kita ambil contoh misalnya kebutuhan otot atlet pelari maraton tentu berbeda dengan seorang atlet tolak peluru. Untuk pelari dibutuhkan otot kaki yang kuat, berbeda seorang tolak peluru yang membutuhkan otot bagian torso dan lengan yang dapat diandalkan. Tapi yang jelas mereka memiliki tenaga pada otot-otot tertentu tadi di atas rata-rata manusia yang bukan atlet.

Begitu juga seorang pelari, perenang, pemain bulu tangkis, sepak bola, basket wajib punya nafas yang panjang berbeda mungkin dengan atlet lempar lembing atau angkat besi. Nafas dan organ yang terkait dengan kardiovaskular mereka pasti lebih baik dari pada atlet yang tidak membutuhkan stamina tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan orang awam. Namun kalau soal pikiran, atlet mana yang mampu menyaingi atlet catur, apalagi atlet tingkat dunia yang hampir semuanya mampu memainkan blind chess atau catur buta. Main catur tanpa papan dan biji catur, hanya mengandalkan imaginasi dan ingatan.

Secara parsial saya sudah memberikan gambaran bagaimana kekuatan yang timbul dari otot, nafas dan pikiran. Di samping itu semua olah raga memang memang memiliki perhatian terhadap 3 komponent tersebut, namun dalam porsi yang tidak seimbang. Hal yang menarik adalah ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan dalam keilmuan beladiri, karena sejatinya beladiri adalah kompetisi yang sangat intens dengan kontak fisik yang beresiko tinggi. Berbeda dengan olah raga lain, pertarungan dalam beladiri adalah penaklukan fisik seseorang dengan teknik yang diakui dan bisa diterima oleh organisasi yang meregulasi aturan main dalam satu cabang beladiri. Lain halnya untuk street fighting yang tidak mengindahkan semua peraturan kecuali menang. Olah raga lain cenderung untuk adu cepat, berat, tinggi, lama dll yang sifatnya tidak kontak fisik. Kita urus teknik dan fisik masing-masing, panggung olah raga hanyalah tempat pembuktian siapa yang lebih matang persiapannya. Sedangkan olah raga kompetisi seperti sepak bola, basket memang ada kontak fisik namun tidak untuk menaklukkan secara fisik, namun adu banyak mencetak poin.

Karena sifatnya yang harus menaklukkan orang lain inilah, maka dalam beladiri seorang atlet mutlak harus lebih kuat dan matang secara teknik dari lawannya. Dari zaman dahulu para perintis beladiri sudah mencoba-coba berbagai metode untuk dapat lebih kuat dari lawannya. Salah satunya adalah dengan memiliki organ andalan untuk menyerang. Cakar harimau adalah salah satu cara untuk lebih kuat dari lawan, khususnya di organ jari. Jari sendiri dapat digunakan untuk tiga hal, yaitu cengkeram, robek dan tusuk. Ilmu cakar sebenarnya hanya 1 dari 3 induk ilmu yang terkait dengan penggunaan telapak tangan yaitu kepalan, tapak dan jari. Mungkin kita sudah tidak asing dengan: ilmu tapak besi yang melatih sisi tangan sehingga memiliki kekuatan seperti ketajaman kapak. Ada juga ilmu kepalan besi yang melatih kepalan tangan seperti martil. Sedangkan untuk jari biasanya memakai istilah cakar hewan-hewan buas, seperti cakar elang, naga, harimau dll. Ini belum ditambah dengan organ tubuh lain seperti kepala besi, kaki besi, baju besi dan masih banyak ilmu-ilmu macam ini di perguruan beladiri.

Untuk mempelajari ilmu ini biasanya seorang murid tidak serta merta diajarkan begitu ia masuk perguruan. Pastilah ybs harus menginvestasikan banyak waktu untuk melatih ilmu-ilmu dasar dalam perguruan. Setelah dirasa cukup siap dalam fisik dan teknik, biasanya guru-guru tradisional akan memperhatikan hati dan kejiwaan sang murid. Apakah nanti si murid akan membuat malu perguruan dengan teknik yang mentah atau justru bikin aib perguruan karena masuk penjara setelah membunuh orang?

Teknik-teknik seperti ini umumnya cukup berbahaya jika pemegangnya adalah orang yang raja tega atau tidak mahir mengatur energinya. Saya pernah mendengar cerita dari salah satu guru tentang salah seorang saudara seperguruan saya yang rajin melatih jari. Tidak kurang ia melatih jarinya dengan serius selama 2-3 tahun. Ketika ia sedang studi di luar negeri, ia merasa ada yang mau mencopet dompetnya. Refleks tangannya melakukan gerakan cengkeraman harimau, hasilnya di tangannya tergenggam seonggok daging penuh darah dari daging perut sang pencopet. Saya mau bilang ini tidak hebat gak bisa, soalnya hasilnya ada, tapi dibilang hebat kok dia belum bisa menguasai tenaganya sendiri..

Penafasan yang diyakini mampu membentuk karakter tenaga seorang praktisi. Kenapa saya bilang tenaga itu memiliki "karakter"? Karena dengan melatih satu gerakan yang sama dan berulang-ulang, kita akan menjadi ahli dengan gerakan itu, baik tenaga maupun kemapuan teknisnya terbentuk oleh latihan yang  rutin kita lakukan. Misalnya walaupun sama-sama melompat, tentu lompatan seorang atlet lompat jauh dan lompat tinggi memiliki karakter tenaga yang berbeda, apalagi jika dibanding dengan berlari. Walaupun sama-sama pakai kaki, jenis tenaga untu keperluan berlari tentu berbeda dengan tenaga untuk melompat. Apalagi jika dibandingkan dengan cabang olah raga lain seperti renang. Walaupun sama-sama pakai otot kaki dalam aktivitasnya, lari dan renang tidak dapat disamakan jenis tenaganya. Tenaganya sudah memiliki "karakter" khas sesuai dengan cabang olah raga yang ditekuni. Karakter energi dan skill inilah yang kemudian membedakan antara perguruan yang satu dengan yang lain. Tapi yang jelas kita tidak boleh men-judge beladiri lain salah atau tidak baik, selama membawa manfaat kesehatan dan bisa dipakai untuk membela diri, maka tidak ada yang salah dengan ilmu perguruan lain. Pepatah Jepang bilang, "Tidak boleh menghakimi keahlian seseorang". Karena belum tentu kita bisa seperti dia dan bersedia menghabiskan waktu untuk keahlian yang dia miliki. Hal yang terpenting adalah saling menghormati.

bersambung...

Terima kasih telah membaca artikel tentang ILMU CAKAR HARIMAU 1 - KARAKTER TENAGA di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Suka artikel ini? Bagikan :

FacebookGoogle+