IKHTIYAR, secara harfiah biasa diterjemahkan dengan
BERUSAHA. Padahal, kata ini adalah Masdar (kata
benda yg diambil dari kata kerja) dari kata "ikhtaara-
Yakhtaaru-Ikhtiyaar" dengan arti "memilih".
Bahkan kalau kita telisik lagi akar kalimat "ikhtaara-Yakhtaaru"
adalah "Khayrun" dengan makna "yang baik". Jadi bisa
diartikan, secara bahasa sebetulnya artinya adalah
"memilih yang baik". Atau kalau mau diterjemahkan
dalam arti kata yg di Indonesiakan, Ikhtiar artinya
adalah Berusaha dalam urusan yg baik.
Kalau kita berusaha lulus ujian tapi dengan cara
menyontek, itu sama sekali bukan Ikhtiar, tapi sebuah
kebodohan.
Kalau kita usaha untuk keluarga kita, tapi
tercipta dengan cara korupsi, itu juga bukan sebuah
Ikhtiyar, tapi sebuah kekonyolan.
Atau kita serius ingin
masuk pegawai negeri, tapi masuknya dengan "jalur
belakang" dengan memberi uang sogokan, maka itu
juga sama sekali bukan Ikhtiyar, tapi sebuah
kecelakaan moral yg jadi sebuah kebiasaan. Lalu
sebenarnya kita itu diminta memilih apa sih???
Pilihlah taqdir Allah yg baik diantara sekian banyak
taqdir Allah yg lain. Seperti cerita umar bin khattab yg
ketika ditanya para sahabat tentang rencanananya
merubah rute perjalanannya yg melewati sebuah
daerah yg sedang dilanda wabah penyakit. Para
sahabat itu bertanya :
"Apakah engkau akan menghindari taqdir Allah wahai Umar??"
Umar menjawab :
"Saya menghindari Taqdir Allah yg satu, dan memilih
taqdir Allah yg lain...."
That's the point....Memilih yg baik...Berusaha yg
baik....