Antara Handphone dan Wajah Pasangan Kita
Oleh: Sucipto.
Memiliki hand phone (HP) canggih tentu sangat menyenangkan, apalagi bagi para bisnisman atau para pekerja seperti jurnalis, marketing, dan presenter tentu sangat terbantu dengan kehadiran smartphone ini. Seiring dengan kehadiran HP China, kini hampir semua kalangan bisa menikmati berbagai fitur atau aplikasi yang berbasis android ini.
Mengutip data yang dimiliki eMarketer memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Angka pertumbuhannya pun fantastis, pada 2016 akan ada 65,2 juta pengguna smartphone dan pada 2019 terus tumbuh mulai 83,5 juta hingga 92 juta mobile phone user di Indonesia.
Karena mengasyikan, saat bermain HP terkadang kita tak merasa menjadi sosok ‘autis’, senyum-senyum sendiri memandang layar HP dan lupa dengan orang-orang di sekitar kita. Kehadiran HP pun bisa merampas moment-moment saat bersama keluarga dan moment penting lainnya, lebih tertarik main HP dari pada main bersama anak-anak kita, lebih suka chating di medsos dari pada curhat dengan pasangan kita.
Coba hitung jujur, berapa kali dalam sehari Anda memandangi wajah pasangan atau sekedar bercengkrama dengan pasangan dan anak-anak kita? Saat bangun tidur hingga menjelang tidur berapa kali Anda melihat HP untuk sekedar membaca chat atau menulis status di medsos?
Kalau jawabannya lebih banyak melihat HP dan keromantisan masih seperti resep dokter 3x1 hari, maka perlu intropeksi diri sebelum HP menjadi faktor penyebab retaknya rumah tangga. Seperti dikutip www.republika.co.id tren penyebab perceraian terjadi akibat pesan singkat dan telepon dari pihak ketiga.
Saya juga sering melihat di fasilitas umum, sepasangan suami istri lebih memilih berselancar dengan HP nya masing-masing ketimbang bercengkrama bersama. Seolah wajah cantik istri atau wajah tampan suami kita pudar pesonanya terkalahkan oleh layar mungil yang penuh aplikasi canggih itu.
Jangan-jangan keromantisan bersama pasangan hanya ada saat pernikahan dulu, kemudian kita lupa seiring perjalanan mahligai rumah tangga kita. Jangan sampai keromantisan kita bersama pasangan seperti saling memandang wajah pasangan tergantikan oleh keindahan berbagai aplikasi di HP canggih itu.
Jika HP hanya mampu membuat kita jadi ‘autis’ dengan senyum-senyum sendiri yang gak jelas, maka melihat wajah pasangan kita sebenarnya lebih menggairahkan, membuat berdesir hati kita, ada persaan damai saat beradu pandangan dengan pasangan, terkadang tersipu atau ada perasaan keteduhan disana.
Ada sebuah hadist dan Syaikh Al-Alabini menilai derajat hadist ini maudhu’ (palsu), “Apabila seorang suami memandang istrinya dengan kasih sayang dan istrinya pu memandang dengan kasih sayang, maka Allah memandang keduanya dengan pandanga kasih sayang,” (HR. Rafi’i).
Walau derajat hadist ini palsu, tidak mengurangi niat kita untuk terus merekatkan hubungan bersama pasangan kita, karena aktifitas memandang wajah pasangan merupakan salah satu cara untuk menjaga keromantisan bersama pasangan kita.
Semoga pertumbuhan smartphone di Indonesia beberapa tahun ke depan tidak turut menyumbang angka perceraian dan merampas moment berharga bersama pasangan kita.
Selamat memandangi wajah pasangan kita dengan sepenuh cinta.
Antara Handphone dan Wajah Pasangan Kita
Terima kasih telah membaca artikel tentang Antara Handphone dan Wajah Pasangan Kita
di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.