[Notulensi salah seorang Ka DPC di Jaktim pada Rakor Senin lalu di DPW] :
Beberapa item taujih yg tercataat pada Pertemuan dpw 11apr2016. mohon maaf kalo ada yg kurang tepat
Ust.abdurrahman suhaimi,DSW DKI
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.(QS.Alhajj: 77-78)
"dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan" --> Agar mendapat kemenangan dari Allah,kita harus terus menerus beraktifitas menebar kebaikan (berkhidmat)
"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yg sebenarnya. Dia telah memilih kamu.."
Bersyukur kita dipilih Allah di berada dalam jamaah ini. Sedangkan banyak orang diluar yg kehilangan arah. Dakwah dan jamaah ini akan tetap jalan tanpa kita. Kitalah yg butuh jama'ah dan dakwah ini karena banyak keberkahan di dalamnya. Jika ada yg merasa punya kontribusi besar, sebenernya hal itu masih kecil dibanding apa yg diberikan jama'ah kepadanya. Kita berbaiat kpd jamaah.. ruhnya itu: TAAT. Tahapan Amal itu ada Tiga: Ta'rif, Takwin dan Tanfiz. di amal Takwin Ruhnya adalah KETAATAN MUTLAK (sam'an wa to'atan), beramal tanpa lelah. Tsiqoh itu ruhnya adalah siap mengatakan saya salah dan keputusan qiyadah adalah yg benar dalam hal yg tidak ada nash qoth'i
Ust.Khozin. wilda banjabar
Syiar dalam marhalah takwin: perintah dan taat-tanpa ragu dan bimbang [(أمر وطاعة) من غير تردد ولا مراجعة ولا شك ولا حرج], Sistemnya: sufi murni secara ruhi dan militer murni dalam aspek operasional [صوفي بحت من الناحية الروحية , وعسكري بحت من الناحية العملية].
Kita yg sudah berbait spt orang yg sudah nikah..sesuatu yg tadinya ga wajib menjadi wajib. Berjamaah adalh pilihan Allah. Namun pilihan ini bisa berubah apabila dipandang tidak layak oleh Allah. Peran kita adalah memantaskan diri agar dilihat pantas oleh Allah...Minal mukminina rijalun shadaqu ma 'ahadullah 'alaihi...
Prinsip yg ke-9 dalam bab Al-Fahmu, imam hasan albanna mengatakan : Setiap masalah yang amal tidak dibangun di atasnya -sehingga menimbulkan
perbincangan yang tidak perlu- adalah kegiatan yang dilarang secara syar'i.. Contohnya: memperbincangkan perihal perbandingan keutamaan dan perselisihan yang terjadi di antara para sahabat (padahal masing-masing dari mereka memiliki keutamaannya sebagai sahabat Nabi dan pahala niatnya).. jika kita berlarut2 membincangkannya kita akan terjebak kepada membeci salah satu diantara para sahabat nabi tsb. apalagi memperbincangkan berlarut2 ikhwah kita. disamping tidak ada amal yg bisa dibangun dg membicarakannya, Toh kita juga tidak akan ditanya Allah SWT atas perbuatan mereka, malahan kita yg akan ditanya Allah Ta'ala atas perbuatan kita.
Siapa kita?
Kita adalah org yg sudah berbai'ah. Tentunya berbeda dg yg belum berbai'ah.
Apa Fikroh kita : Islam murni..
Pertanyaannya.. apakah fikroh itu. Jawabannya ada di akhir pembahasan risalah taklim :Wahai Ikhwan yang tulus ... ! Inilah bingkai global dakwahmu dan penjelasan ringkas fikrahmu [هذه مجمل لدعوتك , وبيان موجز لفكرتك]
Mengapa berjama'ah?..
Alasan berjamaah:
1.perintah Allah
2.agar terhindar dari setan
3.agar bisa masuk surga,
"siapa yg menghendaki keluasan surga hendaklah komitmen pd jamaah."HR.Turmudzi.
karena dalam jamaah amalnya mungkin sama tapi nilainya bisa berbeda berlipat-lipat. Analoginya setiap pahala kebaikan dari kebijakan gubernur aher juga akan menjadi pahala bagi kader2 yg bekerja keras mengusung beliau hingga bisa menjadi gubernur. so, Pada saat syuro2 dpc/dpra jangan bayangka itu sekedar syuro biasa, tapi bayangkan syuro itu adalah bagian dari puzzle besar membangun khilafah yg besar. sungguh kerja2 dan syuro2 kita adalah amal yg mulia
Orientasi berjamaah : doa rabithoh
Dimulai dg qulillahumma.. kekuasaan itu milik Allah bisa kapan saja diangkat dan dicabut.. sebagaimana biasa aja pergantian siang dan malam.
Orientasi kita berjamaah adalah..
1. mencintai Allah
2. Menta'ati Allah
3. berdakwah di jalan Allah
4. membela syariat-Mu
Selama 4 orientasi tsb bisa dilakukan dlm jamaah.. hasilnya adalah
1. kekuatan ikatan ukhuwah
2. saling berkasih sayang
3. ditunjukkan jalannya
4. diberi hidayah
5. lapang dada dengan iman dan tawakal
6. hidup dalam ma'rifah
7. MATI SYAHID di jalan-Allah
begitu luarbaiasanya hidup dalam berjamaah, jangan sampai Gara2 urusan sepele.. kita tinggalkan jamaah ini.. sayang sekali.
Bagaimana memaknai berjamaah..
1. Berjamaah itu siap memimpin dan siap dipimpin.
kalau Persepsi itu bisa berbeda tapi ketaatan kepada qiyadah itu mutlaq.
Utk taat itu berat makanya diletakkan setelah amal2an pribadi beres... (al-fahmu,ikhlas,amal,jihad,tadhiyah)
dalam Qur'an surat Ash-shaff:4 .. shoffan sebenarnya udah cukup menggambarkan barisan yang rapi.. tp masih ditambah dengan: ka'annahum bunyanun marsus. utk menjadi bunyan/bangunan perlu proses pemilihan bahan bangunan dll. Marsus/kokoh.. masing2 sesuai dg posisinya
2. Berjamah artinya saling memberi dan bercermin..
Dalam rukun ukhuwah: tafahum itu intinya perpaduan cinta dan nasihat. cinta tapi tidak melupakan menasehati, dan menasehati dengan dasar cinta.
Cermin itu jujur. Cermin itu pandai menyimpan rahasia.. apa yg dilakukan didepan cermin tidak akan disampaikan keluar.
Kalau mau keluar rumah, minta pendapat cermin dulu,sudah pantas apa belum.. demikian juga dalam berjamaah.. apa yg mau dilakukan/disampaikan ke luar harusnya minta pendapat dulu ke jamaah.
3. Berjamaah itu berebut pahala
khitamuhu musk wafuidzalika falyatanafasil mutanaafisun.. "(Penduduk Syurga itu diberi minum dari khamar murni).. dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba". QS.Almutahaffifin : 26
Kalo berebut surga.. surga itu luas sekali.. banyak sekali yg bisa dikerjakan.. tapi kalo berebut dunia gesekannya besar sekali karena dunia itu sempit. Jadi kalo ada topik/amalan yg tidak ada potensi surganya.. sebaiknya ditinggalkan.
Begitu penting dan besarnya keutamaan berjamaah jangan sampai meninggalkan jamaah. Bahkan ketika kerja2 kita tidak dihargai.. kita jangan sampai meninggalkan jamaah. Orang bisa berubah tapi jamaah harus dibela. Kecewa dengan kebijakan jamaah itu boleh2 saja, tapi jangan kelamaan.
(wallahu a'lam)