Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com
Powered by Blogger.

DIALOG SUNNI-SYIAH: AHLUL BAIT 3

Lihat ashabul kisa, yg d sebut hadis kisa hanya rosul, ali, fatimah, hasan, husain... Tidak ada keluarga jafar, abbas dan aqil dlm selimut rosulullah. 4 org tsb lah yg di sebut ahlul bait rosul

Jadi kembali spt ane bilang sebelumnya hrsnya ente berterima kasih pd zaid bin arqam yg telah meriwayatkan hadits tsaqalain di mana salah satunya adalah ahlul bait dan jg berterima kasih krn dgn hadits beliau ini pengertian ahlul bait bkn cuma istri2 nabi, tp jg keluarga2 lain yg mempunyai hubungan nasab dgn Rasulullah SAW. Berterima kasih pula pada beliau krn dgn meriwayatkan hadits ini Fathimah masuk ke dlm lingkungan ahlul bait, krn masuk dlm keluarga Ali. Sesuai ente bilang sendiri soal kartu keluarga. Klo org sdh py keluarga sendiri artinya sdh py kk sendiri. Klo menurut logika ente yg cerdas itu Rasulullah sbg kepala keluarga py istri2 yg tinggal bersama beliau, artinya yg masuk kk Rasulullah cuma istri2 beliau. Anak2 beliau ya bikin kk sendiri ikut suami2 mrk.

Fatimah memang masuk ahlul bait krn beliau anak kandung rosulullah. Rosul bersabda: seluruh anak memiliki penisbatan keturunan melalui ayahnya (ishbah), kecuali kedua kepada keturunan fatimah, karena sesungguhnya akulah walinya (hr. Al hakim dalam sahih bukhori no. 3746) Di hadis itu tdk ada penyebutan anak2 jafar, abbas, dan akil.
Dan hadis kisa hanya menyebut rosulullah,ali, fatimah, hasan, husain dan rosul berkata ya اَللّهَ sesungguhnya mereka ahlul bait ku. jd di dlm kisa rosul tdk ada jafar, aqil dan abbas. Krna mereka bukan trmasuk ahlul bait Ahlul bait hanya keluarga ali, karena ali termasuk kerabat rosul bersama Fatima Ahlul kisa di riwayatkan dr aisyah dan ummu salamah.. Dan keduanya mengatakan hanya ali, fatimah, hasan, husain

Hadits di atas tdk menghilangkan esensi ahlul bait di surat 33:33 yaitu isteri2 nabi. Hadits di atas sifatnya menambahkan, bkn menggantikan isi ayat tersebut yg tadinya memiliki pengertian bhw hanyalah istri2 Rasulullah SAW.

Tp hanya zaid bin arqom satu2 nya orang yg memasukan kel. Akil, jafar, dan abbas.. Sedangkan seluruh perawi hadis tidak. Maka yg sepakati hadis sahih yg memenuhi syarat yaitu banyaknya hadis yg diriwayatkan. Tetap kel. Aqil, jafar dan abas tidak masuk ke dalam ahlul bait. Di tambah periwayatan hadis dr aisyah dan ummu salamah bahwa yg berada d dalam kisa nabi tidak termasuk kel. Aqil, jafar, abbas... Bahkan mungkin kel. Aqil, jafar, abbas tidak menyaksikan pembacaan surat33:33 yg terjadi di rumah ummu salamah. Jd bagaimana bisa di jadikan ahlul bait. Tidak ada satu riwayat pun yg menyebutkan kel. Aqil, jafar, abbas hadir dalam pembacaan surat 33:33, jd bagaimana bisa d katakan ahlul bait kalau tak ada 1 pun perwakilan yg datang dlm peristiwa penting itu, Ibarat kata presiden itu setelah terpilih harus d lantik, dan capres harus datang u/ mengikuti upacara pelantikan. Jd gimana mungkin org yg tdk d lantik mnj ahlul bait

Bro, pertama ane bilangin aja ya, definisi hadits shahih ala ente itu rada ngawur. Yg ente bilang soal hadits shahih adalah yg meriwayatkan ada byk rawi sebenarnya adalah salah satu kriteria hadits mutawatir. Dan jumlah hadits mutawatir tdk lah byk. Klo dr segi periwayatan hadits itu dibagi 2: hadits mutawatir dan hadits ahad. Hadits ahad dibagi 3: hadits masyhur, hadits aziz dan hadits gharib. Klo kategorisasi shahih, hasan dan dhaif adalah dr segi kualitas. Hadits gharib yg shahih byk, salah satunya adalah hadits umar ttg niat. Makanya bro, ane senyum2 aja ente kalam kayak gitu soal hadits. Jgn2 ente gak tau definisi hadits mutawatir, ahad, masyhur, aziz, dan gharib.
Oke, skrg kita bahas ttg Zaid bin Arqam yg ente bilang pikun. Apa definisi pikun itu dan apakah sama orang yang lupa dengan pikun? Ana tanya ke temen ane yg belajar hadits di al Azhar, beliau bilang pikun itu org yg sdh gak ingat apa2 lagi, shg byk terjadi hal2 lucu. Dia cerita gmn gurunya jadi pikun anaknya nikah 3 hari yg lalu skrg dia tanya, "si fulan jadi nikah gak?". Utk kasus Zaid bin Arqam, dia bilang begini, "Wahai keponakanku! Demi Allah telah lanjut usiaku dan telah berlalu masa mudaku. Aku sudah lupa sebagian hadits yang dahulu aku ingat dari Rasulullah. Apa yang aku sampaikan tolong kalian terima. Dan apa yang tidak aku sampaikan jangan sekali-kali kalian suruh aku menyampaikannya."
Secara garis besar yg beliau menyampaikan bhw ada hadits2 yg beliau lupa krn sdh lanjut usia beliau dan ada jg yg beliau masih ingat sampai skrg ini. Dan ini artinya beliau tidak memaksakan diri utk mengingat hadits2 yg beliau sdh lupakan. Yang beliau sampaikan adalah hadits yang beliau ingat. Yang tdk diingat beliau jgn ditanyakan. Artinya hadits ini beliau sampaikan dlm kondisi beliau masih ingat. Dan bgmn mgk seseorg yg mengakui bhw dia lupa sbg org pikun. Zaid bin arqam masih memiliki kesadaran tinggi shg masih bisa bilang, "aku sdh lupa sebagian hadits yg dahulu aku ingat dr Rasulullah." Klo org pikun ngomongnya aja sdh ngaco bro. Jadi pengakuan beliau akan kelupaan beliau terhadap sebagian hadits tdk bisa dijadikan alasan mengkategorikan beliau pikun.
Hal ini yg kemudian membuat para ulama hadits menerima hadits dr beliau dan bhk mengkategorikannya sbg hadits shahih. Jelas ane lbh percaya ahli hadits daripada ente yg pasang nama aja gak berani, bedain hadits mutawatir sama ahad aja gak tau. Dan yg jelas seluruh ulama sunni dr jaman dulu sampe skrg jg gak ada yg mempermasalahkan. Ente aja yg gak terima. Bro ini urut2 dalil siapa saja yg masuk ahlul bait, jadi ente tau ada dalil bhw selain isteri2 Rasulullah dan keluarga ali ada keluarga lain yg termasuk ahlul bait:


عن يزيد بن حيان. قال: قال زيد بن أرقم: قام رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما فينا خطيبا. بماء يدعى خما. بين مكة والمدينة. فحمد الله وأثنى عليه. ووعظ وذكر. ثم قال "أما بعد. ألا أيها الناس! فإنما أنا بشر يوشك أن يأتي رسول ربي فأجيب. وأنا تارك فيكم ثقلين: أولهما كتاب الله فيه الهدى والنور فخذوا بكتاب الله. واستمسكوا به" فحث على كتاب الله ورغب فيه. ثم قال "وأهل بيتي. أذكركم الله في أهل بيتي. أذكركم الله في أهل بيتي. أذكركم الله في أهل بيتي". فقال له حصين: ومن أهل بيته؟ يا زيد! أليس نساؤه من أهل بيته؟ قال: نساؤه من أهل بيته. ولكن أهل بيته من حرم الصدقة بعده. قال: وهم؟ قال: هم آل علي، وآل عقيل، وآل جعفر، وآل عباس. قال: كل هؤلاء حرم الصدقة؟ قال: نعم.

Dari Yaziid bin Hayyaan ia berkata : Telah berkata Zaid bin Arqam : “Pada satu hari Rasulullah SAW pernah berdiri dan berkhutbah di sebuah mata air yang disebut Khumm. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan kepada kami :
“Amma ba’du, ketahuilah wahai sekalian manusia, bahwasannya aku hanyalah seorang manusia sama seperti kalian. Sebentar lagi utusan Rabb-ku (yaitu malaikat maut) akan datang dan dia diperkenankan. Aku akan meninggalkan kepada kalian dua hal yang berat, yaitu : 1) Al-Qur’an yang berisi petunjuk dan cahaya, karena itu laksanakanlah isi Al-Qur’an itu dan berpegangteguhlah kepadanya – beliau mendorong dan menghimbau pengamalan Al-Qur’an - ; 2) Ahlul-Baitku (keluargaku). Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul-Bait-ku (beliau mengucapkan tiga kali)”. Hushain berkata kepada Zaid : “Wahai Zaid, siapakah ahlul-bait Rasulullah SAW ? Bukankah istri-istri beliau adalah ahlul-baitnya ?”. Zaid bin Arqam menjawab : “Istri-istri beliau SAW memang ahlul-baitnya. Namun ahlul-bait beliau adalah orang-orang yang diharamkan menerima zakat sepeninggal beliau”. Hushain berkata : “Siapakah mereka itu ?”. Zaid menjawab : “Mereka adalah keluarga ‘Ali, keluarga ‘Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga ‘Abbas”.
Hushain berkata : “Apakah mereka semua itu diharamkan menerima zakat ?”. Zaid menjawab : “Ya” [HR. Muslim no. 2408 dan Ibnu Khuzaimah no. 2357].

عن أبي هريرة يقول: أخذ الحسن بن علي تمرة من تمر الصدقة. فجعلها في فيه. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " كخ كخ. ارم بها. أما علمت أنا لا نأكل الصدقة ؟ ".

وفي رواية البخاري : أما علمت أن آل محمد لا يأكلون الصدقة

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : “Al-Hasan bin ‘Aliy pernah mengambil sebutir kurma dari kurma shadaqah yang kemudian ia masukkan ke dalam mulutnya. Maka Rasulullah
SAW  bersabda :
‘Kikh, kikh, muntahkan ! Tidakkah engkau tahu bahwa kita tidak boleh memakan harta shadaqah (zakat) ?”.

Dan pada riwayat Al-Bukhari :

“Tidakkah engkau tahu bahwa keluarga Muhammad tidak memakan harta shadaqah (zakat) ?” [HR. Al-Bukhari no. 1485 dan Muslim no. 1069].

عن ابن أبي مُلَيكة: ((أنَّ خالد بنَ سعيد بعث إلى عائشةَ ببقرةٍ من الصَّدقةِ فردَّتْها، وقالت: إنَّا آلَ محمَّدٍ صلى الله عليه وسلم لا تَحلُّ لنا الصَّدقة)).

Dari Ibnu Abi Mulaikah : Bahwasannya Khaalid bin Sa’iid pernah diutus untuk memberikan seekor sapi shadaqah (zakat) kepada ‘Aisyah, namun ia menolaknya seraya berkata : “Sesungguhnya keluarga Muhammad SAW tidak dihalalkan menerima shadaqah (zakat)“ [HR. Ibnu Abi Syaibah3/214 dengan sanad shahih].

Juga hadits ‘Abdul-Muthallib atau Muthallib bin Rabi’ah – terdapat perbedaan pendapat atas namanya – dan Al-Fadhl bin Al-‘Abbas, bahwasannya mereka berdua memohon kepada Rasulullah

shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar ditugasi menarik zakat. Ketika mereka meminta bagian dari harta zakat, maka beliau bersabda :

إن الصدقة لاتنبغي لآل محمد. إنما هي أوساخ الناس

“Sesungguhnya shadaqah itu tidak diperkenankan bagi keluarga Muhammad, sebab ia hanyalah kotoran manusia” [HR. Muslim no. 1072].

Dapat dipahami dari larangan beliau di atas bahwa ‘Abdul-Muthallib bin Rabi’ah dan Al-Fadhl bin Al-‘Abbas – keduanya berasal dari Bani Haasyim bin ‘Abdil-Manaaf – termasuk keluarga Muhammad (Ahlul-Bait) yang terlarang menerima harta shadaqah/zakat.

Selain Bani Haasyim, sebagian ulama (seperti Asy-Syafi’iy dan Ahmad rahimahumallah) juga menambahkan Bani Al-Muthallib bin ‘Abdil-Manaaf sebagai Ahlul-Bait, karena beliau SAW menganggap keduanya adalah satu :

عن جبير بن مطعم قال: مشيت أنا وعثمان بن عفان إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقلنا: يا رسول الله، أعطيت بني المطلب وتركتنا، ونحن وهم منك بمنزلة واحدة؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إنما بنو المطلب وبنو هاشم شيء واحد).

Dari Jubair bin Muth’im ia berkata : “Aku dan ‘Utsman bin ‘Affaan berjalan menuju Rasulullah SAW. Kami berkata : “wahai Rasulullah, Anda memberi bagian khumus kepada Bani Al-Muthallib, namun tidak memberikannya kepada kami. Padahal kedudukan kami dan mereka terhadapmu adalah sama”. Maka beliau menjawab : “Sesungguhnya Bani Al-Muthallib dan Bani Haasyim adalah satu (sama kedudukannya)” [HR. Al-Bukhari no. 3140].

Namun yang shahih, Bani Al-Muthallib bukan termasuk orang-orang yang diharamkan menerima zakat, karena hadits di atas hanyalah penyamaan dalam masalah khumus saja.
Asli copy paste

Baiklah, brarti dlm kasus ini ente cuma mau menunjukan bahwa ente itu pintar dalam menguasai ilmu hadis spt sudah ahlinya sehingga ente mendebat ana duluan..
Kalau begitu tolong jelaskan hadis yg ente bawakan
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قاَلَ قاَمَ رَسُوْلُ اللهِ صلىالله عليه و سلم يَوْمًا خَطِيْبًا (فَقَالَ): أَذْكُرُكُمُ اللهَ فيِ أَهْلِ بَيْتيِ –ثلاثا- فَقَالَ حُصَيْنُ بْنُ سَبْرَةَ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَْيدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ: إِنَّ نِسَاءَهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حَرُمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قاَلَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آَلُ عَلِيْ و آَلُ عُقَيْلٍ وَ آلُ الْعَبَاسِ قَالَ أَكُلُّ هَؤُلاَءِ حَرُمَ الصَّدَقَة ؟ قَالَ: نَعَمْ (صحيح مسلم 7/122-123)

Dari Zaid bin Arqom bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam suatu hari berkhutbah: Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul Baitku (sampai tiga kali) maka Husain bin Sibroh (perawi hadits) bertanya kepada Zaid “Siapakah Ahlul Bait beliau wahai Zaid bukankah istri-istri beliau termasuk ahlil baitnya? Zaid menjawab para istri Nabi memang termasuk Ahlul Bait akan tetapi yang di maksud di sini, orang yang di haramkan sedekah setelah wafatnya beliau. Lalu Husain berkata: siapakah mereka beliau menjawab:“Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Abbas ? Husain bertanya kembali Apakah mereka semuanya di haramkan zakat ? Zaid menjawab Ya… [Shahih muslim 7/122-123]

Pada kalimat : Zaid menjawab para istri Nabi memang termasuk Ahlul Bait akan tetapi yang di maksud di sini, orang yang di haramkan sedekah setelah wafatnya beliau.
Itu mengandung 2 kalimat pernyataan, Coba jelaskan perbedaannya? Di terangkan dg ilmu hadits mutawatir, ahad, masyhur, aziz, dan gharib. Kenapa dlm 1 hadis terdapat kalimat penyangahan?

Nah skrg ente gak bisa bedain sanad dan matan hadits... Hehehe..

Iya tinggal jawab aja pertanyaan sy, ente kan ahli. Pertanyaan saya pada kalimat : Zaid menjawab para istri Nabi memang termasuk Ahlul Bait akan tetapi yang di maksud di sini, orang yang di haramkan sedekah setelah wafatnya beliau. Ente bs dg keahlian matan ente.. makna kalimat tsb? Sebab kalimat ahkir adalah kalimat penyanggahan

Soale di atas ente bilang, "Di terangkan dg ilmu hadits mutawatir, ahad, masyhur, aziz, dan gharib" :D Ilmu matan kok dijelasin sama ilmu sanad..? Gak nyambung bro.. Siapa tau yg ente maksud itu lain.

Y terserah d jelaskan pake ilmu apa kek pemahaman ente. Pertanyaan sy simple Pertanyaan saya pada kalimat : Zaid menjawab para istri Nabi memang termasuk Ahlul Bait akan tetapi yang di maksud di sini, orang yang di haramkan sedekah setelah wafatnya beliau.

Gak usah pake ilmu yg susah2, pake ilmu baca aja.Coba diperhatikan mengapa jawaban Zaid itu muncul, krn Hushain bin Shabrah (perawi hadits) bertanya kepada Zaid “Siapakah Ahlul Bait beliau wahai Zaid bukankah istri-istri beliau termasuk ahlil baitnya? Berarti apa? Berarti pemahaman Hushain bin Sibroh adalah pemahaman berdasarkan surat al Ahzab ayat 32-34, bhw ahlul bait nya Rasulullah itu adalah isteri2 beliau. Di sini Zaid bin Arqam pertama kali adalah membenarkan pemahaman ayat tersebut dan kemudian MENAMBAHKAN atau memperluas pengertian ahlul bait itu bkn hanya isteri2 Rasulullah, namun juga keluarga Ali, Aqil, Ja'far dan Abbas.

Baik sy menemukan dlm sahih muslim masih d bab yang sama fadhail ali, beliau juga meriwayatkan tsaqalain dr zaid bin arqom dg tambahan yg menyatakan 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Ahlul bait nabi adalah keturunan yg d haramkan u/ menerima sedekah". Mungkin antum bs menjelaskan kedua hadist tsb?

Hadit no. 2408. Penjelasan kenapa bkn cuma istri2 saja yg termasuk ahlul bait. Krn isteri bisa cerai dan balik ke bpknya atau ke kaumnya. Di awal itu Hushain bin Sibron bertanya ttg siapa ahlul bait yg menurut surat 33:32-34 adalah isteri2 Rasulullah. Penjelasan jg bahwa ahlul bait Rasulullah adalah ashluhu (keturunan beliau) dan ashabatuhu (keluarga beliau yg lain). Klo di hadits yg sebelumnya adalah keluarga Ali, Ja'far, Aqil dan Abbas.
Menguatkan statement pd hadits sebelumnya.

tetapi hadis ini terlihat kontradiktif, D hadis pertama zaid menyebut istri2 adalah ahlul bait, d hadis yg ke 2 zaid berkata bahwa istri2 bukan termasuk ahlul bait?

Masalahnya bahasa arab bkn bahasa ibu kita. Rasa bahasa dan pengertian yg ditangkap mrk dan kita tdk dpt disamakan

Hmmm.. Berarti dengan demikian masih saja d katakan rancu.. Mungkin bs d jawab.. Bagaimana bs rancu? Ini membingungkan, kenapa 2 hadis dalam satu periwayatan bs berbeda.

Yg kedua adalah masalah rawi ketika menangkap hadits yg dibawakan. Dlm ilmu hadits ada sebutan hadits syahid bil lafzhi (hadits yang sama matan tp beda shahabat yg meriwayatkan namun sama persis lafazh nya plek2an sama persis). Ada jug hadits syahid bil ma'na (hadits nya tdk persis sama lafazh nya tp maknanya sama). Apalagi 2 hadits di atas masih satu org jg yg meriwayatkan, yaitu Imam Muslim dan sama2 dari Zaid bin Arqam. Perbedaan lafazh dlm hadits biasa aja.

Jadi ente akan menggolongkan yg mana yg sahih? Mana yg ente gugurkan dr salah satunya? Karena dlm hadis ke 2, zaid bersumah demi اَللّهَ bahwa istri2 bukan trmasuk ahlul bait. Yg d gugurkan hadis 1 tidak dengan sumpah, atau hadis 2 yg dengan sumpah?
tidak bisa d sebut biasa donk.. Hadis tsb jelas ada unsur penerimaan dan penolakan.
Kalo ilmu baca ya siapapun yg membaca akan menemukan hadis yg kontradiksi. Mana bisa di katakan sama antara kata iya dan kata tidak.

Gimana ya jelasin sama yg gak belajar bahasa arab.. :s

Gimana, ya tinggal jelasin aja spt penjelasa al quran yg terang dan jelas. Toh al quran juga bahasa arab.. Kl ahli dlm hadit toh bukan perkara yg sulit menjelaskan ke orang awwam. Bukannya al quran itu petunjuk, dan hadis adalah penjelas ayat2 al quran, trus bagaimana bisa jadi petunjuk kl ga bs d jelaskan. Apalagi u/ orang2 yg bukan menggunakan bahasa arab.

Skrg gini, kita liat natijah dari kumpulan hadits2 terkait ahlul bait. para ulama tafsir, hadits sunni yg menguasai ilmu din dan jg bahasa arab tdk ada yg memahami bhw ahlul bait hanya Ali, fathimah, hasan dan husain. Mrk berpendapat termasuk ahlul bait nabi adalah isteri2 dan keluarga beliau, sebagaimana dlm hadits Zaid bin Arqam. Yg bermasalah dgn pemahaman itu mgk adalah org2 selain mrk.

Bicara ahlul bait itu tdk terlepas dr hadis kisa. Yg sy tanyakan di sini adalah sahabat zaid bin arqom. Zaid bin arqom dlm hadis ke 2 jelas tdk memasukan istri2 rosul. Sy hanya bertanya, bisakah menjelaskan kerancuan hadis tsb. Antum kan dr kmaren hanya berpatokan pd hadis zaid bin arqom, maka sy tanya ttg keabsahannya.

Gak jg, scroll ke atas, ana sdh cantumkan hadits lain bhw ahlul bait Rasulullah bkn cuma istri2 beliau, ada hadits ttg keluarga Abbas dan bani hasyim secara umum.

Baik.. Hadis tsaqalain.. Rosul menyebutkan bahwa 2 perkara sbg pegangan agar tdk tersesat.. Tsaqalain berarti 2 pusaka yg berat.. Tentu antum mafhum. Terkait hadis tsaqalain ini apa antum sudah melakukan penelitian sblm nya?

Terima kasih telah membaca artikel tentang DIALOG SUNNI-SYIAH: AHLUL BAIT 3 di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

2 comments

wah .... cape juga bacanya, gimana yang ngetik di keypad ya ??? udah gitu pake scroll ke atas terus ke bawah lagi .... Lanjutkan Bang Ustadz :D

Balas