Ane coba jawab soal
hadits zaid bin arqam yg sptnya bertentangan, mudah2an bisa ditangkap maknanya.
Jadi gini sebelumnya kan hushain bin shabrah mengkonfirmasi pemahamannya
terkait ahlul bait pada zaid bin arqam dgn pertanyaan, “Wahai Zaid, siapakah
ahlul-bait Rasulullah SAW? Bukankah istri-istri beliau adalah
ahlul-baitnya ?” (Alaisa nisaa'uhu min ahli baitihi). Di sini yang dinafikan
oleh zaid bin arqam adalah pemahaman hushain yg membatasi ahlul bait cuma dari
istri2 beliau. Penafian ini bknlah menolak istri2 sebagai bagian dr ahlul bait,
justru menolak paham hushain yg kurang lengkap itu. Kira2 begitu
Its ikey ini hadis pertama, berarti zaid setuju kl istri2 rosul ahlul bait. Lalu bagaimana menyatukan hadis ini agar tdk kontradiktif, : Baik sy menemukan dlm sahih muslim masih d bab yang sama fadhail ali, beliau juga meriwayatkan tsaqalain dr zaid bin arqom dg tambahan yg menyatakan 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Ahlul bait nabi adalah keturunan yg d haramkan u/ menerima sedekah"
Lah kita kan emang lg bahas hadits itu
Iya trus gimana biar hadis no. 2 sejalan dg hadis no. 1 kecuali salah salah satunya dhoif
Lafazh penafian itu kan adanya di hadits yg kedua. Dua2nya shahih, krn diriwayatkan dalam Shahih Muslim. Rawy pertama jg sama yaitu zaid bin arqam. Yg bermasalah cuma pemahaman ente aja, klo buat ane sih sdh clear dan sdh ane jelaskan ke ente.
Its ikey ini hadis pertama, berarti zaid setuju kl istri2 rosul ahlul bait. Lalu bagaimana menyatukan hadis ini agar tdk kontradiktif, : Baik sy menemukan dlm sahih muslim masih d bab yang sama fadhail ali, beliau juga meriwayatkan tsaqalain dr zaid bin arqom dg tambahan yg menyatakan 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Ahlul bait nabi adalah keturunan yg d haramkan u/ menerima sedekah"
Lah kita kan emang lg bahas hadits itu
Iya trus gimana biar hadis no. 2 sejalan dg hadis no. 1 kecuali salah salah satunya dhoif
Lafazh penafian itu kan adanya di hadits yg kedua. Dua2nya shahih, krn diriwayatkan dalam Shahih Muslim. Rawy pertama jg sama yaitu zaid bin arqam. Yg bermasalah cuma pemahaman ente aja, klo buat ane sih sdh clear dan sdh ane jelaskan ke ente.
Lah kenapa bisa begitu? Ane pikir siapapun akan
beranggapan itu kontra, ente ga bs kasih penjelasan yg jelas dan terang kenapa
dua hadis bertentangan itu d anggap sahih? Lalu kenapa bs bertentangan? Ente
jawabnya hanya karena bahasa arab itu susah d mengerti oleh org yg bukan pakai
bahasa arab.. Ente bilang td ga usah pake ilmu apa2, cukup ilmu baca aja..
Kalaupun ini sy kasih ke orang2 u di baca pasti akan timbul pertanyaan yg sama.
Ente hanya memaksakan hadis itu bs d terima hanya karena riwayat dr sahih
muslim.. Dan perawinya zaid bin arqom 2 hadis yg bertentangan d paksa di
terima, kalau secara logis juga itu sulit... Kayaknya ente dalam meneliti
hadits itu mengesampingkan logika.. ente paksain itu hadis karena riwayat nya
begitu adanya dan dari periwayat begini..begitu.. Jd lucu.. Rosul d pertanyakan
kebijakannya.. Sementara sahih muslim, zaid, bukhori tidak d pertanyakan krn
kredibilitas d mata ulama dan sahabat. Padahal kata al quran apa yg d lakukan
rosul tidak lain adalah wahyu yg d wahyukan.. Lucu!!! Rosul d kritik?!?!?!
Sementara imam muslim dan zaid, sahabat di anggap terbebas dr salah. Walaupun
memiliki kekurangan
Kan terbukti dijelaskan jg ente susah ngertinya. Pdhal ane sdh berusaha dgn bhs manusia di indonesia..
Baik silahkan pake bahasa lain selain bahasa manusia kalau memang itu bs membuat faham. Sy tetap pakai logika manusia dlm memahaminya.. Jika antum memahami hadis yg pertama istri2 adalah trmasuk ahlul bait maka ente menampik hadis yg ke 2 yg mengatakan istri bukan ahlul bait, Karena hadisnya menjawab pertanyaan husain bin shabrah bahwa istri tdk termasuk ahlul bait. Itu kata2 nya jelas loh bahwa di hadis ke 2 istri bukan trmasuk ahlul bait, bahkan dg sumpah demi اَللّهَ. Di situ jelas dan bukan pake kalimat perumpamaan.
Sdh ane jelasin pokok pangkalnya ini adalah dari surat al Ahzab ayat 32-34 yang menjelaskan bahwa ahlul bait itu adalah isteri2 Nabi. Bahkan dalam Ikrimah berkata, "barangsiapa yg bersedia, mari kita bermubahalah. Sesungguhnya ayat ini hanya diturunkan secara khusus tentang perihal isteri2 Nabi. (Atsar ini dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir. Lihat ad Durrul Mantsuur (V/36)). Klo ente kan ngomong ayat ini ttg mubahalah masih inget kan.. Ini ane kasi tau siapa yg mau mubahalah.
Gambar tangkap layar
Tuh omongannya ente
Di kitab ibnu Katsir jg setelah bicara ttg Ikrimah, ibnu Katsir lgs memasukkan hadits ahlul kisa' dari Aisya yg diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2081 dan 2424) dan menyambung dgn hadits Zaid bin Arqam yg kita bicarakan ini. Dan dalam terjemahannya, kira2 sama maksudnya sama ane. Nih ane fotoin biar ente percaya.
Gambar tangkap layar
Penerjemah memakai bahasa, "Namun, (lebih luasnya) ahlul bait itu adalah org yg haram menerima zakat setelah Nabi wafat."
Jadi pemahaman ane insya Allah berasal dari ibnu Katsir.
Urut2annya: surat 33:33 dan penegasan ikrimah ttg khithab ayat itu yg memutlakkan ahlul bait hanya isteri2 nabi, kemudian disambung hadits ahlul kisa' dan hadits zaid yg menambah luas jangkauan ahlul bait.
Ente pasti sudah sangat mafhum ttg hadist tsaqalain, berarti ente mengerti apa itu tsaqalain
Jadi ane berpendapat bhw hushain bin shabrah tadinya memiliki pemahaman yg kurang lengkap ttg ahlul bait, ini terlihat dari pernyataannya "alaisa nisa'ahu min ahlul baitihi". Pemahaman inilah yg kemudian ditolak mentah2 oleh zaid bin arqam bhk dgn bersumpah dgn nama Allah. Bhs betawinya kira2, "nggak gitu tong.. Nyang bener itu gini.."
Ente pasti sudah paham perintah apa dlm hadist tsaqalain
Eh.. Ntar dulu gmn dgn hadits zaid yg ente bilang berlawanan itu?
lah baca aja : dlm sahih muslim masih d bab yang sama fadhail ali, beliau juga meriwayatkan tsaqalain dr zaid bin arqom dg tambahan yg menyatakan 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Ahlul bait nabi adalah keturunan yg d haramkan u/ menerima sedekah". Baca aja itu, apa jawaban zaid bin arqom memperluas pemahaman atau malah mempersempit yg d maksud
Nggak juga, buktinya ibnu katsir sama kok dgn pendapat ane. Lah ente samanya sama pendapatnya siapa? Di sini yg jelas2 gak jelas ya pemahamannya ente, klo pemahamannya ane ada dasarnya dari kitab tafsir ibnu katsir
Ini ane pertegas lagi kalimat yg jelasnya: 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Lagipula satu2nya riwayat dg memasukan ahlul bait kel. Aqil, abbas dan jafar cuma zaid bin arqom,
Gak jg, coba di-scroll ke atas ane sdh kasi hadits2 yg memasukkan keluarga Abbas.. Klo males, ane aja yg copas lg
Memangnya ada yg menjamin kel. Abbas, jafar, dan aqil harus d ikuti? D jadikan bersandingan dg al quran? D jadikan petunjuk umat?
Hadits ‘Abdul-Muthallib atau Muthallib bin Rabi’ah – terdapat perbedaan pendapat atas namanya – dan Al-Fadhl bin Al-‘Abbas, bahwasannya mereka berdua memohon kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar ditugasi menarik zakat. Ketika mereka meminta bagian dari harta zakat, maka beliau bersabda :
إن الصدقة لاتنبغي لآل محمد. إنما هي أوساخ الناس
“Sesungguhnya shadaqah itu tidak diperkenankan bagi keluarga Muhammad, sebab ia hanyalah kotoran manusia” [HR. Muslim no. 1072].
4 imam madzhab besar, cuma Imam Syafi'I aja yg masih ada hubungan nasab dgn Rasulullah. 4 imam madzhab itu gak bisa diikuti oleh umat?
Yang saya tanyakan adalah, Memangnya ada yg menjamin kel. Abbas, jafar, dan aqil harus d ikuti? D jadikan bersandingan dg al quran? D jadikan petunjuk umat?
Gak ngerti jg? Jgnkan ahlul bait, sdgkan ulama non ahlul bait saja klo dia memenuhi syarat sbg ulama rabbani bisa menjadi bintangnya umat ini.
Skrg ane mau jelasin soal pernyataan zaid bin arqam ketika menafikan pemahaman hushain bin shabrah ra. Intinya istri itu bisa cerai dr suaminya dan balik ortu atau ke kaumnya. Di sini zaid menjelaskan bahwa "istri yg masih bisa cerai aja masuk dalam ahlul bait, apalagi ini keturunan langsung dan keluarga dekatnya". Kira2 begitu maksudnya Zaid bin Arqam ra, krn pemahaman hushain bin shabrah ra ttg ahlul bait itu kan sempit, yaitu cuma isteri2 Rasulullah SAW.
Baik.. Kalau begitu ente pasti tau pesan yg tersirat dlm tsaqalain. Ente banyak mengesampingkan akal dlm memahami ayat dan hadis, spt yg ente bilang rosul d kritik sedangkan imam muslim, sahabat, dan ulama hadis bebas dr kesalahan meski dlm 1 riwayat ada penyebutan yg kontradiksi, ente membawa hadis yg penyebutannya sdikit, ente tdk menelaah lagi maksud hadis nya, artinya ente telen mentah2 itu hadis, ente memasukan konotasi bani hayim adalah ahlul bait. Ente membenarkan periwayatan zaid yg memiliki kecacatan, ente memasukan istri yg bercerai sbg ahlul bait padahal hadis ke 2 zaid menolak karena istri hanya bersifat pd masa tertentu. Parrrahhhh ente bilang rosul d pertanyakan kebijakannya, pdahal اَللّهَ berfirman bahwa apa yg d lakukan nabi tdk lain berdasarkan wahyu yg d wahyukan, berarti ente trmasuk org2 yg mempertanyakan wahyu اَللّهَ. Mungkin ente merasa telah pintar sehingga ikut mengkritik rosul
Smoga اَللّهَ membuka kunci hati ente, supaya bs menggunakan logika
Ente kayaknya sdh gak ada bahan lagi ya.. Hehehe.. :D Klo cuma buat manas2in ane biar jadi sama kayak ente sih.. Jauh lah.. =D. Ane soale pernah diskusi sama yg sejenis kayak ente, tp versi sopan dan pake otak
Tidak sama sekali, pd akhirnya ana tau, tujuan ente mendebat ana duluan krn ente mau menunjukan siapa ente
Topik diskusinya jg lbh berkembang, gak kayak ente lah mentok2nya cuma di al ahzab ayat 33 dan hadits tsaqalain.
Semakin banyak d teruskan semakin banyak pula ente menghina keluarga nabi
Diskusinya jg lbh panjang dan berkembang. Bahasa2 kayak ente di atas itu gak pernah keluar dr dia. Hrs diakui dia versi langka.
Ente belajar cuma dr 1 sumber. Coba ente baca tafsir Al-Dur Al-Mantsur, Jalaluddin al-Suyuti menyebut dua puluh sanad hadith dengan jalan yang beragam, Yg ana ajak debat tdk faham apa yg tersirat dlm perintah hadis
Justru klo ente gak masukin istri2 beliau dan keluarga beliau yg lain berarti ente menghina syari'at bos
Di awal pembahasan aja ente sudah banyak menghina keluarga rosul
Ana lagi tunggu2 nih kok ente belum keluarin ayat "laa yamassuhuu illal muthahharuun" utk melengkapi surat al ahzab ayat 33.. Blm wktnya ya.. =)) Ana penasaran kalimat ane yg mana yg menghina keluarga nabi..?
Perlu ente tau, bahwa itrah ahlul bait haruslah suci, terbebas dr noda dan sejalan dg al quran.. Dan ente samakan seluruh keluarga rosul sbg ahlul bait.. Ahlul bait adalah pegangan umat, artinya itu adalah wasiat besar rosul agar manusia mengikutinya.. Dengan ente memasukan keluarga lain ente telah memaksa umat u/ berpegang kpd semuanya, yg dalam riwayat kita tau keturunan abbas adalah penguasa tiran. dan kalau ente masukan seluruh keluarga rosul bahkan paman rosulpuna ada yg kafir. Bagaimana itu bs terjadi?! Dan ente termasuk org2 yg mengkritik wahyu اَللّهَ
Jd ana takut semakin banyak diskusi ini tdk ada manfaatnya, hanya menunjukan menunjukan kesombongan ente dan semakin banyak penghinaan kpd keluarga rosul
Kalau sudah demikian maka imam bukhori dan muslim mengatakan bahwa menghindari debat adalah lebih baik.
Menghindari atau emang sdh gak ada bahan..? Ente muter2 di hadits zaid bin arqam aja gak lulus2. Mau ngomongin yg lain lagi. Urusan kartu keluarga jg blm kelar bos.. :D
Klo utk bahasan siapa yg harus diikuti, itu ada bahasan tersendiri.
Kan terbukti dijelaskan jg ente susah ngertinya. Pdhal ane sdh berusaha dgn bhs manusia di indonesia..
Baik silahkan pake bahasa lain selain bahasa manusia kalau memang itu bs membuat faham. Sy tetap pakai logika manusia dlm memahaminya.. Jika antum memahami hadis yg pertama istri2 adalah trmasuk ahlul bait maka ente menampik hadis yg ke 2 yg mengatakan istri bukan ahlul bait, Karena hadisnya menjawab pertanyaan husain bin shabrah bahwa istri tdk termasuk ahlul bait. Itu kata2 nya jelas loh bahwa di hadis ke 2 istri bukan trmasuk ahlul bait, bahkan dg sumpah demi اَللّهَ. Di situ jelas dan bukan pake kalimat perumpamaan.
Sdh ane jelasin pokok pangkalnya ini adalah dari surat al Ahzab ayat 32-34 yang menjelaskan bahwa ahlul bait itu adalah isteri2 Nabi. Bahkan dalam Ikrimah berkata, "barangsiapa yg bersedia, mari kita bermubahalah. Sesungguhnya ayat ini hanya diturunkan secara khusus tentang perihal isteri2 Nabi. (Atsar ini dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir. Lihat ad Durrul Mantsuur (V/36)). Klo ente kan ngomong ayat ini ttg mubahalah masih inget kan.. Ini ane kasi tau siapa yg mau mubahalah.
Gambar tangkap layar
Tuh omongannya ente
Di kitab ibnu Katsir jg setelah bicara ttg Ikrimah, ibnu Katsir lgs memasukkan hadits ahlul kisa' dari Aisya yg diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2081 dan 2424) dan menyambung dgn hadits Zaid bin Arqam yg kita bicarakan ini. Dan dalam terjemahannya, kira2 sama maksudnya sama ane. Nih ane fotoin biar ente percaya.
Gambar tangkap layar
Penerjemah memakai bahasa, "Namun, (lebih luasnya) ahlul bait itu adalah org yg haram menerima zakat setelah Nabi wafat."
Jadi pemahaman ane insya Allah berasal dari ibnu Katsir.
Urut2annya: surat 33:33 dan penegasan ikrimah ttg khithab ayat itu yg memutlakkan ahlul bait hanya isteri2 nabi, kemudian disambung hadits ahlul kisa' dan hadits zaid yg menambah luas jangkauan ahlul bait.
Ente pasti sudah sangat mafhum ttg hadist tsaqalain, berarti ente mengerti apa itu tsaqalain
Jadi ane berpendapat bhw hushain bin shabrah tadinya memiliki pemahaman yg kurang lengkap ttg ahlul bait, ini terlihat dari pernyataannya "alaisa nisa'ahu min ahlul baitihi". Pemahaman inilah yg kemudian ditolak mentah2 oleh zaid bin arqam bhk dgn bersumpah dgn nama Allah. Bhs betawinya kira2, "nggak gitu tong.. Nyang bener itu gini.."
Ente pasti sudah paham perintah apa dlm hadist tsaqalain
Eh.. Ntar dulu gmn dgn hadits zaid yg ente bilang berlawanan itu?
lah baca aja : dlm sahih muslim masih d bab yang sama fadhail ali, beliau juga meriwayatkan tsaqalain dr zaid bin arqom dg tambahan yg menyatakan 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Ahlul bait nabi adalah keturunan yg d haramkan u/ menerima sedekah". Baca aja itu, apa jawaban zaid bin arqom memperluas pemahaman atau malah mempersempit yg d maksud
Nggak juga, buktinya ibnu katsir sama kok dgn pendapat ane. Lah ente samanya sama pendapatnya siapa? Di sini yg jelas2 gak jelas ya pemahamannya ente, klo pemahamannya ane ada dasarnya dari kitab tafsir ibnu katsir
Ini ane pertegas lagi kalimat yg jelasnya: 'kami berkata 'siapa ahlul bait? Apakah istri2 nabi?. Kemudian zaid menjawab 'tidak, demi اَللّهَ, seorang wanita (istri) hidup dg suaminya dlm masa tertentu, jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaum nya. Lagipula satu2nya riwayat dg memasukan ahlul bait kel. Aqil, abbas dan jafar cuma zaid bin arqom,
Gak jg, coba di-scroll ke atas ane sdh kasi hadits2 yg memasukkan keluarga Abbas.. Klo males, ane aja yg copas lg
Memangnya ada yg menjamin kel. Abbas, jafar, dan aqil harus d ikuti? D jadikan bersandingan dg al quran? D jadikan petunjuk umat?
Hadits ‘Abdul-Muthallib atau Muthallib bin Rabi’ah – terdapat perbedaan pendapat atas namanya – dan Al-Fadhl bin Al-‘Abbas, bahwasannya mereka berdua memohon kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar ditugasi menarik zakat. Ketika mereka meminta bagian dari harta zakat, maka beliau bersabda :
إن الصدقة لاتنبغي لآل محمد. إنما هي أوساخ الناس
“Sesungguhnya shadaqah itu tidak diperkenankan bagi keluarga Muhammad, sebab ia hanyalah kotoran manusia” [HR. Muslim no. 1072].
4 imam madzhab besar, cuma Imam Syafi'I aja yg masih ada hubungan nasab dgn Rasulullah. 4 imam madzhab itu gak bisa diikuti oleh umat?
Yang saya tanyakan adalah, Memangnya ada yg menjamin kel. Abbas, jafar, dan aqil harus d ikuti? D jadikan bersandingan dg al quran? D jadikan petunjuk umat?
Gak ngerti jg? Jgnkan ahlul bait, sdgkan ulama non ahlul bait saja klo dia memenuhi syarat sbg ulama rabbani bisa menjadi bintangnya umat ini.
Skrg ane mau jelasin soal pernyataan zaid bin arqam ketika menafikan pemahaman hushain bin shabrah ra. Intinya istri itu bisa cerai dr suaminya dan balik ortu atau ke kaumnya. Di sini zaid menjelaskan bahwa "istri yg masih bisa cerai aja masuk dalam ahlul bait, apalagi ini keturunan langsung dan keluarga dekatnya". Kira2 begitu maksudnya Zaid bin Arqam ra, krn pemahaman hushain bin shabrah ra ttg ahlul bait itu kan sempit, yaitu cuma isteri2 Rasulullah SAW.
Baik.. Kalau begitu ente pasti tau pesan yg tersirat dlm tsaqalain. Ente banyak mengesampingkan akal dlm memahami ayat dan hadis, spt yg ente bilang rosul d kritik sedangkan imam muslim, sahabat, dan ulama hadis bebas dr kesalahan meski dlm 1 riwayat ada penyebutan yg kontradiksi, ente membawa hadis yg penyebutannya sdikit, ente tdk menelaah lagi maksud hadis nya, artinya ente telen mentah2 itu hadis, ente memasukan konotasi bani hayim adalah ahlul bait. Ente membenarkan periwayatan zaid yg memiliki kecacatan, ente memasukan istri yg bercerai sbg ahlul bait padahal hadis ke 2 zaid menolak karena istri hanya bersifat pd masa tertentu. Parrrahhhh ente bilang rosul d pertanyakan kebijakannya, pdahal اَللّهَ berfirman bahwa apa yg d lakukan nabi tdk lain berdasarkan wahyu yg d wahyukan, berarti ente trmasuk org2 yg mempertanyakan wahyu اَللّهَ. Mungkin ente merasa telah pintar sehingga ikut mengkritik rosul
Smoga اَللّهَ membuka kunci hati ente, supaya bs menggunakan logika
Ente kayaknya sdh gak ada bahan lagi ya.. Hehehe.. :D Klo cuma buat manas2in ane biar jadi sama kayak ente sih.. Jauh lah.. =D. Ane soale pernah diskusi sama yg sejenis kayak ente, tp versi sopan dan pake otak
Tidak sama sekali, pd akhirnya ana tau, tujuan ente mendebat ana duluan krn ente mau menunjukan siapa ente
Topik diskusinya jg lbh berkembang, gak kayak ente lah mentok2nya cuma di al ahzab ayat 33 dan hadits tsaqalain.
Semakin banyak d teruskan semakin banyak pula ente menghina keluarga nabi
Diskusinya jg lbh panjang dan berkembang. Bahasa2 kayak ente di atas itu gak pernah keluar dr dia. Hrs diakui dia versi langka.
Ente belajar cuma dr 1 sumber. Coba ente baca tafsir Al-Dur Al-Mantsur, Jalaluddin al-Suyuti menyebut dua puluh sanad hadith dengan jalan yang beragam, Yg ana ajak debat tdk faham apa yg tersirat dlm perintah hadis
Justru klo ente gak masukin istri2 beliau dan keluarga beliau yg lain berarti ente menghina syari'at bos
Di awal pembahasan aja ente sudah banyak menghina keluarga rosul
Ana lagi tunggu2 nih kok ente belum keluarin ayat "laa yamassuhuu illal muthahharuun" utk melengkapi surat al ahzab ayat 33.. Blm wktnya ya.. =)) Ana penasaran kalimat ane yg mana yg menghina keluarga nabi..?
Perlu ente tau, bahwa itrah ahlul bait haruslah suci, terbebas dr noda dan sejalan dg al quran.. Dan ente samakan seluruh keluarga rosul sbg ahlul bait.. Ahlul bait adalah pegangan umat, artinya itu adalah wasiat besar rosul agar manusia mengikutinya.. Dengan ente memasukan keluarga lain ente telah memaksa umat u/ berpegang kpd semuanya, yg dalam riwayat kita tau keturunan abbas adalah penguasa tiran. dan kalau ente masukan seluruh keluarga rosul bahkan paman rosulpuna ada yg kafir. Bagaimana itu bs terjadi?! Dan ente termasuk org2 yg mengkritik wahyu اَللّهَ
Jd ana takut semakin banyak diskusi ini tdk ada manfaatnya, hanya menunjukan menunjukan kesombongan ente dan semakin banyak penghinaan kpd keluarga rosul
Kalau sudah demikian maka imam bukhori dan muslim mengatakan bahwa menghindari debat adalah lebih baik.
Menghindari atau emang sdh gak ada bahan..? Ente muter2 di hadits zaid bin arqam aja gak lulus2. Mau ngomongin yg lain lagi. Urusan kartu keluarga jg blm kelar bos.. :D
Klo utk bahasan siapa yg harus diikuti, itu ada bahasan tersendiri.
Terima kasih telah membaca artikel tentang DIALOG SUNNI-SYIAH: AHLUL BAIT 4 di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 comments :
Barokalloh .... akhirnya selesai .... semoga gak langsung di delcon ya tadz .... Barokallohu fiik
Balas