Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com
Powered by Blogger.

MEMAHAMI TANDA-TANDA KIAMAT 1

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “jika harta rampasan perang diambil sebagai kekuasaan, amanat sebagai rampasan, zakat sebagai utang, belajar bukan ilmu agama, suami taat kepada istrinya dan durhaka kepada ibunya, menghina temannya dan merendahkan bapaknya, munculnya suara suara (ceramah) di masjid-masjid, orang fasik menjadi tuan, orang hina menjadi pemimpin, orang yang mulia karena ditakuti kejahatannya, munculnya para wanita yang suka bersolek dan alat-alat musik serta khamar dimimum, umat sekarang melaknat generasi sebelumnya, maka pada saat itu berhati-hatilah dengan angin merah, gempa, penenggelaman, penghapusan, dan pemuntahan itulah tanda-tanda yang berturut-turut, seperti aturan keadaan yang terputus, lalu diikuti yang lainnya.” (HR Turmudzi)

Saya tertarik membahas soal tanda-tanda hari akhir (kiamat) karena pembicaraan dengan beberapa orang teman agak aneh terkait konflik antara Palestina dan yahudi. Beberapa orang berkomentar, "Kalau Islam dan yahudi damai tandanya mau kiamat." Saya bertanya, "emangnya ente sudah pernah baca tentang tanda-tanda kiamat?" Untuk memberi solusi, keesokan harinya saya membawakan buku "Nihayatul 'Alam, Asyratus Sa'ah ash Shugra wa al Kubra" karya DR. Muhammad bin Abdurrahman al Arifi. Buku ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul "Misteri Akhir Dunia". Alih-alih memberikan solusi, teman saya berkali-kali terkejut membaca beberapa tanda seperti: Meninggikan Bangunan, Banyaknya Manusia Bertubuh Gemuk dll. Dia bilang, "Berarti gak boleh ya bangun gedung tinggi.." "Gak boleh gendut ya.." Saya tanya balik, "Kenapa gak boleh?" Dia jawab, "Nanti kiamat.." nah loh...

Dalam Islam percaya terhadap hari kiamat merupakan rukun iman. Tidak dianggap beriman seseorang jika ia tidak percaya hari kiamat. Menariknya dari seluruh rukun iman seluruhnya memiliki jejak di bumi. Hamparan bumi dan bentangan langit adalah bukti keberadaan Allah SWT. Adanya agama Islam dan agama samawi lain di dunia menunjukkan adanya Rasul, Kitab dan Malaikat yang menyampaikan kitab tersebut secara berangsur-angsur pada Rasul-RasulNya. Hidup kita saat ini menunjukkan Qadha dan Qadarnya berlaku pada kita. Hanya hari akhir saja yang tidak ada petunjuknya di bumi ini. Satu-satunya tanda bahwa kehidupan akan berakhir adalah kematian itu sendiri. Dan tidak ada satupun manusia yang tidak mengetahui bahwa hidupnya akan berakhir satu saat nanti yang tidak pernah diketahui kapan terjadinya. Tidak kebetulan pula bahwa salah satu tanda kiamat adalah diutusnya dan wafatnya Rasulullah SAW:

Dari Sahl Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.

‘Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.’”

[Shahiih al-Bukhari kitab ar-Riqaaq bab Qaulin Nabiyyi Shallallahu 'alaihi wa sallam Bu’itstu was Saa’atu ka Haataini dari Sahl Radhiyallahu anhu (XI/347, al-Fat-h).]

Dari ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مَوْتِي...

‘Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat, kematianku....’”

[Shahiih al-Bukhari, kitab al-Jizyah wal Muwaada’ah, bab Maa Yuhdzaru minal Ghadr (VI/277, al-Fat-h).]

Bagaimana jika logika teman saya diterapkan pada hadits ini? Apa nanti bukan jawabannya, “Kalau gitu Rasulullah diutusnya nanti aja… karena jadi makin cepat kiamatnya.” Inilah yang saya sebut sebagai kesalahan dalam pemahaman. Salah paham dengan manusia saja urusannya bisa panjang, apalagi jika salah paham dalam urusan aqidah. Persoalan aqidah terangkum dalam Rukun Iman yang enam, pemahaman sesuai dengan apa yang dipahami oleh salafus shalih adalah suatu hal yang wajib. Sebagaimana yang dipahami oleh para salafush shalih tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya. Dalam hadits yang sangat terkenal yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Umar bin Khatthab ra, bahwa Rasulullah SAW ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang kapan terjadinya kiamat hanya dapat menjawab:


مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
 

“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “
 
Jangankan kiamat, sedangkan matinya salah seorang dari kita saja tidak ada yang bisa mengetahuinya dengan pasti. Pernah ada seorang yang dianggap ulama oleh banyak orang mengaku pernah bertemu dengan Rasulullah SAW dan mengklaim bahwa beliau akan menyusul Rasulullah SAW ke alam baka sebelum usia 40 tahun. Namun apa yang terjadi? ‘Ulama’ tersebut meninggal di usia hampir 41 tahun menurut penanggalan masehi dan sudah lebih dari 41 tahun menurut penanggalan hijriyah. Walaupun banyak yang akan membela beliau, namun satu hal yang jelas kita akan melakukan apa di hari esok saja tidak tahu apalagi mati..

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ  (٣٤)

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Surat Luqman ayat 34)


Dari ayat di atas jelas bahwa "ilmu" tentang hari akhir hanya di sisi Allah SWT. Dia lah yang menentukan ilmu mana yang lebih maslahat diketahui oleh manusia, dan ilmu itu bukan tentang kapan terjadinya namun tentang tanda-tandanya. Hal ini pula yang kemudian ditegaskan kembali oleh Malaikat Jibril yang saat itu sedang mengajar para sahabat melalui tanya jawab dengan Rasulullah SAW:


قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ


Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda:  “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “

Ilmu tentang tanda-tanda menurut Pencipta manusia jauh lebih bermanfaat bagi manusia ketimbang ilmu mengetahui kapan kiamat terjadi. Sama seperti mengingat mati lebih bermanfaat bagi manusia dari pada mengetahui kapan seseorang akan mati. Kenapa? Jika kapan saat kiamat atau mati seseorang diketahui dengan pasti, dunia akan kacau. Seseorang dengan mudah menyusun rencana kapan ia bersenang-senang di dunia dengan berbagai cara tanpa harus mematuhi rambu halal-haram dan bahkan menzhalimi orang lain dan alam. Ketika sudah mendekati ajal barulah ia berubah total, tobat, sedekah dan melakukan berbagai macam kebaikan yang dapat menghapuskan atau meringankan dosa. Apa jadinya dunia ini jika seluruh orang berperilaku seperti ini? Kacau. Beberapa sekte esoteris bahkan sampai melakukan bunuh diri massal karena meyakini kiamat terjadi di tanggal tertentu. Dan di sisi lain sampai hari inipun kita masih sering mendengar alasan klasik pekerja maksiat bahwa mencari yang haram saja susah. Padahal mereka juga tidak tahu kapan mereka bakal mati, apalagi kalau tahu persis kapan malaikat maut menjemput mereka?

Namun pasti ada juga ekstrem lain yang mungkin makin menjadi-jadi ke-ekstrem-annya. Kita mungkin ingat bahwa hampir seluruh agama kecuali Islam mengenal sistem kerahiban, ada tokoh-tokoh agama yang mengkhususkan dirinya untuk beribadah saja, tidak menikah dan menjauhi dunia. Dan ada di setiap bangsa dan agama mereka memiliki pula kasta "penikmat perang dan kekuasaan" berperang atas nama tuhan dan berpesta pora menikmati hasil peperangan secara zhalim dengan nama tuhan juga. Saya dan mungkin anda semua juga berfikir apa jadinya jika dua jenis kelompok ini tahu persis kapan mereka mati dan kapan kiamat terjadi. Apalagi jika dua kelompok ini berkolaborasi seperti eropa di abad pertengahan dulu.

Mengetahui tanda-tanda kiamat dan ingat mati berguna untuk meminimalisir dua ekstrem di atas yang sangat mungkin terjadi pada diri kita. Kita diajak duduk merenung sejenak bagaimana nasib kita nanti di akhirat. Apa kita sudah siap jika kematian datang mendadak? Apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapi kejadian-kejadian besar di akhir zaman? Di pihak manakah kita saat kejadian-kejadian besar di akhir zaman terjadi? Bekal apa yang kita siapkan untuk menghadapinya? Apa cukup dengan mengharap orang-orang gendut macam saya untuk ikut program diet? Sudah pernah kah kita memvisualisasi diri kita ketika berhadapan dengan mahkamah Allah yang Maha Adil di Mahsyar kelak? Atau sebersit cita-cita kelak menikmati surga atau sengsara di neraka? Sesungguhnya Allah bersama prasangka hambaNya padaNya. Bila baik sangkanya, maka baik pula amalnya dan jika buruk sangkanya, maka buruk jua amalnya.

Tapi apapun kondisi dan persiapan kita, ketahuilah.. Sesungguhnya kita semua sedang menuju ke situ.. Menuju kematian kita masing-masing, tanpa kita ketahu kapan dan di mana akan terjadinya.. Meluncur deras melalui berbagai tanda-tanda kiamat baik kecil maupun besar yang makin hari makin bertambah.. Tanpa kecuali.. Apa kita masih asing dengan agama kita sendiri? Sekaranglah saatnya belajar.

Terima kasih telah membaca artikel tentang MEMAHAMI TANDA-TANDA KIAMAT 1 di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com