Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com
Powered by Blogger.

MERENCANAKAN KEBAIKAN (4)

RENUNGAN TAHUN BARU

Setiap akhir tahun masehi ada 2 moment yang jadi pembicaraan umat Islam. Pertama natal yang sudah saya bahas di tulisan sebelum ini. Ke-2 adalah perayaan tahun baru. Kedua perayaan ini sarat akan nilai non Islam. Khusus untuk tahun baru diperparah dgn penghamburan milyaran rupiah, baik pemerintah maupun rakyat. Saya tdk akan bahas kemana uang tersebut akan bermuara atau siapa yg diuntungkan secara ekonomis. Tapi satu hal yang jelas telah terjadi pemborosan. Kenapa saya anggap pemborosan? Karena terjadi perpindahan dana secara massive pada rentang waktu yang cukup singkat, tanpa ada nilai yang terbentuk. Berikut penjelasannya:

Ketika seseorang mengeluarkan uang utk membayar sekolah anaknya maka dia berharap value anaknya bertambah. Ketika seseorang membeli rumah, maka sebelumnya sudah tercipta ekspektasi tertentu akan rumah tersebut. Apakah untuk tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman, untuk memperoleh hasil sewa atau untuk kepentingan investasi. Begitu pula ketika seseorang mengeluarkan sejumlah dana dengan maksud mendapatkan barang dan jasa yang lain.

Pertanyaannya adalah, "Nilai apa yang  terkandung dalam menyalakan kembang api dan petasan hingga milyaran rupiah belum lagi panggung untuk segala jenis artis dan badut?" Nilai.. Saya pikir sangat minim, yang jelas "the invisible hand" hukum pasar berjalan secara otomatis. Penawaran ada ketika permintaan terbentuk. Ada yg minta diadakan kembang api, maka hukum pasar pasti berlaku: yang menyediakan petasan akan datang. Ada yg minta artis dan badut manggung, pasti akan ada manusia2 dengan talenta khusus yang akan memenuhinya.

Manusia adalah makhluk yg menjadi berbeda dari makhluk lainnya (saya menahan diri untuk tidak mengatakan "hewan") karena adanya nilai. Nilai yang membuat manusia membentuk dirinya menjadi seseorang atau sesuatu. Seorang suami/istri mampu tidak untuk selingkuh karena ada nilai "kesetiaan". Seorang pejabat mampu untuk tidak KKN karena memegang nilai "kejujuran" dan "amanah". Seorang anak akan berbuat baik pada kedua orang tuanya karena ada nilai "bakti". Seorang teman membantu temannya yang sedang dalam kesulitan karena ada nilai "setia kawan".

Nilai2 ini pula yang jika dicederai maka seseorang akan membelanya mati2an dan tidak jarang sampai nyawa yang dikorbankan. Hal ini menunjukkan nyawa manusiapun masih lebih rendah daripada nilai itu sendiri. Seseorang bisa mati fisiknya namun nilai-nilai yang diwariskannya yang akan abadi. Di Jepang, pendidikan seorang samurai bukan hanya tentang mengayunkan pedang, namun juga penanaman prinsip bushido, yaitu istiqomah pada nilai2 luhur keprajuritan dan kemanusiaan.

Teman2 mungkin ingat dan tahu ada ribuan Nabi dan Rasul yg diutus Allah SWT. Apa karena Nabi dan Rasul itu meninggal ajarannya ditinggalkan pengikut2 setianya? Banyak kisah2 kepahlawan para pejuang yang kita baca, apa karena mereka semua sdh meninggal manusia menjadi lupa pada jasa2 mereka? Justru orang2 yang tidak menghargai para Nabi, Rasul, dan pejuang yang tidak dianggap sebagai manusia! Kenapa? Karena manusia adalah makhluk nilai dan mereka berkembang karena adanya model yang memiliki nilai. Dan orang2 pertama yang memberi nilai pada kita adalah orang tua dan keluarga. Jadi hati2 dalam bertindak dan berkata karena itu menunjukkan kualitas orang2 yang terdekat dengan kita.

Teman2, jika hanya untuk memberi tontonan, seekor kera yang terlatih sebagai artis topeng monyet mampu melakukannya. Jika cuma untuk menunjukkan suatu yang di luar kebiasaan, seekor beruang bisa naik sepeda, lumba2 bisa diajar berhitung, burung beo bisa diajar berbicara. Lebih mencengangkan lagi jika ada manusia yang menonton itu semua. Kira2 nilai apa yang dia miliki? Dan nilai apa yang akan diwariskan pada orang2 terdekatnya? Menjadi manusia berarti menjadi makhluk yang disibukkan dengan pilihan, pastikan memilih sesuatu yang memiliki nilai kebaikan dan cukup berharga untuk diwariskan pada anak keturunan kita. Nilai kemanusiaan kita tidak akan bertambah jika seumur hidup hanya mengikuti mekanisme pasar. Wallahu a'lam.
Terima kasih telah membaca artikel tentang MERENCANAKAN KEBAIKAN (4) di blog Tadabbur Kubur Takabbur jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com